Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong dan konglomerat Hermanto Tanoko menunjukkan keakrabannya di bursa saham. Terkini, Hermanto Tanoko, Tancorp, beserta keluarga Tanoko lainnya, bersanding dengan Lo Kheng Hong menguasai saham PT ABM Investama Tbk. (ABMM).
ABMM mencatat Lo Kheng Hong memiliki sebanyak 114,21 juta saham ABMM, atau setara 4,148 persen kepemilikan. Sementara itu, keluarga Tanoko yang menggenggam saham ABMM adalah Hermanto Tanoko dan Robert Christian Tanoko.
Hermanto Tanoko menggenggam sebanyak 21,10 juta saham ABMM atau setara 0,76 persen kepemilikan, dan Robert Tanoko mengempit sebanyak 6,86 juta saham ABMM atau setara 0,24 persen kepemilikan.
Selain itu, Keluarga Tanoko melalui PT Tancorp Global Semesta juga berinvestasi di ABMM dengan kepemilikan 7,02 juta saham atau setara 0,255 persen kepemilikan.
Selain Keluarga Tanoko, terdapat pula nama investor Haiyanto dengan kepemilikan 8,48 juta saham atau setara 0,30 persen kepemilikan. Haiyanto sebelumnya dikenal publik karena menggenggam sejumlah 248,92 juta saham PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) atau sebesar 2,16 persen kepemilikan.
Nama-nama investor tersebut bakal menikmati guyuran dividen ABMM senilai total US$75 juta atau setara Rp1,1 triliun. Dengan jumlah tersebut, maka setiap pemegang saham akan mendapatkan jatah sekitar Rp400 per lembar.
Baca Juga
Lo Kheng Hong misalnya diperkirakan akan menerima dividen sebesar Rp45,68 miliar dari ABMM. Sementara itu, Hermanto Tanoko akan menikmati dividen sebesar Rp8,44 miliar dan Robert Tanoko menerima dividen Rp2,74 miliar dari ABMM.
Adapun Tancorp Global Semesta akan menerima dividen Rp2,8 miliar dari ABMM, sementara Hariyanto akan menerima bagian dividen senilai Rp3,39 miliar dari ABMM. ABMM akan membayarkan dividennya pada 9 Juni 2023.
Pada Maret 2022, Lo Kheng Hong juga menjadi narasumber dalam saluran Youtube Hermanto Tanoko. Pak Lo, sapaan akrabnya, membagikan sejumlah tips investasi saham.
Sementara itu, Lo Kheng Hong juga menghadiri prosesi listing PT Penta Valent Tbk. (PEVE), perusahaan teranyar yang diboyong Grup Tancorp ke bursa saham pada 24 Januari 2023. PEVE menjadi perusahaan tercatat ketujuh dalam gurita bisnis konglomerat asal Surabaya itu.
Dalam IPO PEVE menawarkan 353,12 juta saham di harga Rp149 sehingga berhasil menghimpun dana IPO Rp52,61 miliar. Kepemilikan saham PEVE oleh Hermanto Tanoko sendiri direpresentasikan oleh PT Tancorp Mega Buana yang menggenggam 712,50 juta saham PEVE atau setara dengan 40,35 persen.
Sebelum PEVE, perusahaan terakhir Grup Tancorp yang melaksanakan IPO adalah produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA). AVIA listing pada 8 Desember 2021 dan berhasil menghimpun Rp5,77 triliun dalam aksi korporasi itu.
Aksi korporasi lain yang dilakukan Grup Tancorp adalah akuisisi emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK). Transaksi senilai Rp151,59 miliar tersebut menempatkan Tancorp sebagai pengendali baru CAKK.
PEVE memiliki kegiatan usaha utama sebagai distributor produk farmasi, alat kesehatan dan produk konsumsi seperti kosmetik dan toiletries. Operasional PEVE menambah lini bisnis Tancorp yang tersebar di berbagai sektor, seperti barang konsumer PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO), properti melalui PT Jaya Sukses Makmur Sentosa Tbk. (RISE).
Sementara itu, bisnis cat lewat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) turut didukung oleh bisnis toko bangunan PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk. (DEPO).
Bos Tancorp Hermanto Tanoko berharap para investor di portofolio perusahaan yang dia pimpin bisa mendulang keuntungan, baik melalui capital gain maupun dividen. Dia memberi sinyal bahwa strategi perusahaan-perusahaan Grup Tancorp ke depannya adalah mengejar pertumbuhan dengan sehat.
“Arah kami perusahaan bisa memberi dividen. Namun lebih dari itu, untuk perusahaan yang pertumbuhannya 30 sampai 40 persen, tentu ada kebutuhan untuk ekspansi jangka panjang,” kata Hermanto saat itu.
Saat memberikan sambutan di acara listing PEVE, Hermanto Tanoko menyapa khusus Lo Kheng Hong yang hadir di antara para tamu BEI.
“Terima kasih juga kepada Bapak Lo Kheng Hong yang telah berkenan hadir. Beliau merupakan salah satu investor saham yang sukses meraup untung triliunan rupiah di pasar modal Indonesia. Pak Lo juga terus berbagi kiat-kiat suksesnya,” jelasnya.