Bisnis.com, JAKARTA -- Cum dividen PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) akan jatuh pada hari ini dengan total mencapai US$1 miliar. Kemana kah laju saham tambang batu bara itu bergerak?
Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini menjadwalkan tanggal cum dividen tunai pada Senin (22/5/2023). Pada RUPS 11 Mei lalu, ADRO memutuskan membagikan dividen tunai sebesar US$500 juta atau setara Rp7,35 triliun (kurs Rp14.700) atau Rp229,8 per saham.
Sementara itu, ADRO telah membagikan dividen interim pada 13 Januari lalu dengan nilai yang sama. Alhasil, total dividen final ADRO sebesar US$1 miliar atau setara 40,11 persen dari laba tahun berjalan tersebut.
Pada penutupan perdagangan Jumat lalu, saham ADRO ditutup melemah 5,12 persen ke posisi Rp2.410 per saham. Maka dengan asumsi harga saham tersebut dividen yield ADRO sebesar 9,53 persen.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan saham Adaro bisa terus melemah jika koreksi menembus titik support di Rp2.600. Akan tetapi, hari ini saham Adaro bergerak ke arah zona hijau dan menjauhi titik support ke level Rp2.700 per saham.
Sementara itu, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 22 analis atau 71 persen analis merekomendasikan beli terhadap saham Adaro. Kemudian, 8 analis merekomendasikan hold, dan hanya satu analis yang merekomendasikan sell atau jual untuk saham ADRO.
Baca Juga
Salah satu analis yang memberikan rekomendasi beli terhadap saham Adaro, Rizkia Darmawan dari Mirae Asset Sekuritas mengatakan pihaknya mempertahankan rekomendasi trading buy terhadap saham Adaro dengan target price atau target harga yang sedikit lebih murah di Rp3.300.
"Kami mengakui adanya tekanan jual akibat dividen yang lebih rendah dari yang diharapkan. Namun demikian, kami berpendapat bahwa yield dividen akhir sekitar 8 persen masih cukup besar dan seharusnya memberikan perlindungan bagi harga saham Adaro," kata Darma dalam risetnya.