Bisnis.com, JAKARTA - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA) memutuskan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2022. Di sisi lain, manajemen optimistis kinerja pada 2023 bakal semakin membaik.
Idea Indonesia Akademi adalah perusahaan bidang jasa vokasional persiapan penempatan kerja bidang pariwisata, perhotelan, kapal pesiar, restoran, pastry bakery, coffee shop, rumah sakit, apartemen, bandara dan perusahaan lainnya.
Direktur Keuangan IDEA Edy Abdul Malik mengatakan tahun ini perseroan lebih optimistis kinerja akan meningkat lagi seiring dengan pulihnya sektor pariwisata Indonesia di tengah dicabutnya pembatasan-pembatasan pandemi COVID-19.
"Perseroan akan lebih efisien dan kolaboratif dengan berbagai pihak demi mencapai beberapa target yakni jumlah peserta didik yang diterima bisa mencapai kurang lebih 1.000 siswa di tahun 2023, dan perusahaan juga akan melanjutkan kegiatan operasional di tiga cabang serta fokus dalam meningkatkan pendapatan Aidia Grande Hotel dan The Thuba Café and Resto," paparnya, Senin (22/5/2023).
Edy menjelaskan, selain sejumlah lini bisnis perseroan yang sedang berjalan saat ini yakni Aidia Grande Hotel Lampung, Idea Indonesia Lampung, Surabaya dan Semarang.
IDEA juga sedang menjajaki ekspansi pembukaan cabang di kota-kota lain. Tahun ini, perseroan akan menandatangani MOU pengelolaan Venue yang berlokasi di Jakarta Selatan sehingga menjadi sumber pendapatan baru.
Baca Juga
Strategi ekspansi yang dilakukan di antaranya menambah kerja sama dengan SMA/SMK/MA untuk sosialisasi dan menggunakan fasilitas IDEA, menambah outlet di Jakarta dan kota lain untuk memudahkan siswa mengikuti kursus perhotelan, serta mengaktifkan hospitality management dengan mengelola wedding venue, hotel, dan lainnya.
Sejumlah katalis yang akan mendukung bisnis IDEA di 2023 yakni kondisi pandemi COVID-19 yang telah terkendali, mobilitas dan kegiatan masyarakat yang kembali normal, serta kegiatan pariwisata domestik dan internasional yang meningkat.
“Minat hunian hotel juga sudah kembali naik, industri makan dan minum pun kembali normal di semua wilayah Indonesia. Sekolah juga telah memberlakukan pembelajaran tatap muka 100 persen. Seiring dengan hal tersebut, kami akan fokus untuk melakukan berbagai strategi kami,” kata Edy.
Sementara itu, RUPS IDEA menyetujui pembagian dividen sebesar 55,53 persen dari saldo laba perseroan pada 2022. RUPST juga menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan 2022 dan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2023.
Sepanjang tahun 2022, IDEA mencatatkan kenaikan pendapatan 18,95 persen dari Rp15,36 miliar dari tahun lalu menjadi Rp18,27 miliar. Laba bersih sebesar Rp609 juta, turun 15,52 persen dari laba bersih tahun 2021 sebesar Rp720,37 juta.
Pendapatan terbesar disumbang dari lini program siswa sebesar Rp8,89 miliar, sisanya dari lini bisnis makanan dan minuman Rp6,08 miliar, dan sewa kamar Rp3,23 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan Desember 2022, saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya ialah sebesar Rp 1,9 miliar, bertambah 46 persen dari posisi Desember 2021 senilai Rp 1,30 miliar.
Direktur Utama IDEA Eko Desriyanto mengatakan keputusan penggunaan laba bersih untuk pembagian dividen itu sudah mempertimbangkan rencana ekspansi, kondisi keuangan termasuk likuiditas perusahaan, dan pertimbangan lainnya.
Perseroan tetap berkomitmen akan membagikan dividen kepada para pemegang saham pada tahun-tahun mendatang seiring dengan pencapaian keuangan perusahaan yang lebih baik lagi ke depan.
“Sebagai perusahaan publik, seiring dengan membaiknya kondisi bisnis perseroan kami berkomitmen untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dengan membagikan dividen” katanya.