Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja saham emiten menara telekomunikasi pada awal perdagangan hari ini terpantau beragam setelah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G.
Berdasarkan pantauan Bisnis pada Jumat (19/5/2023) pukul 10.00 WIB, harga saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) berada pada posisi 670 atau terkoreksi 0,74 persen. Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. tersebut saat ini memiliki kapitalisasi pasar Rp55,96 triliun.
Sama seperti MTEL, PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) juga mengalami pelemahan kinerja saham sebesar 1,24 persen dan berada di posisi 795. Penurunan saham BALI telah terjadi sejak 5 hari lalu dengan total penurunan sebesar 2,45 persen. Adapun BALI memiliki kapitalisasi pasar Rp3,13 triliun.
Sementara itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) justru mengalami kenaikkan saham pascapenetapan Johnny.
Saham TOWR dibuka menguat 1,98 persen sehingga membawa TOWR berada di posisi Rp1.030 per saham. Kapitalisasi pasar TOWR saat ini sebesar Rp52,29 triliun. Saham TBIG juga dibuka menguat 0,50 persen, yang membawa saham TBIG berada di posisi 2.020.
Sekadar informasi, pada Rabu (17/5/2023) Penyidik Jampidsus Kejagung menahan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam kasus korupsi pembangunan menara BTS Kominfo. Johnny saat ini berstatus sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Baca Juga
Kemenkominfo berencana membangun menara Base Transceiver Station (BTS) 4G di 7.904 desa yang masuk kategori 3T. Proyek tersebut dikerjakan oleh Bakti (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) dengan sistem kerja sama operasi (KSO) bersama perusahaan operator seluler yang memiliki lisensi di Indonesia.