Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat ke 6.686, Saham BBCA, BBRI dan ASII Hijau

IHSG menguat ke posisi 6.686,74 pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (19/5/2023). saham BBCA, BBRI dan ASII terpantau naik dan nyaman zona hijau.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke 6.686,74 pada perdagangan hari ini, Jumat (19/5/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham BBCA, BBRI dan ASII terpantau naik di zona hijau.

Pada pukul 09.01 WIB, IHSG naik 0,35 persen atau 23,63 poin ke level 6.686,74 pagi ini. IHSG bergerak pada rentang 6.686 sampai 6.691 sepanjang sesi.

Tercatat, 87 saham menguat, 54 saham melemah, dan 150 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau menjadi Rp9.519 triliun.

Saham big caps mayoritas terpantau mengalami penguatan. Saham BBCA naik 1,14 persen ke posisi 8.875. Kemudian saham BBRI naik 0,48 persen ke posisi 5.225, kemudia emiten bank lainnya, BMRI juga naik 1,50 persen ke level 5.075. Saham ASII juga terpantau naik 1,19 persen ke 6.400. sejumlah saham tersebut tercatat menjadi yang terlaris pada pembukaan pagi ini.

Sementara itu, saham KING, NAYZ, IMAS dan SMIL tercatat anjlok dan menjadi penghuni daftar top losers dengan penurunan masing-masing, 9,88 persen, 9.56 persen, 6,95 persen dan 6,92 persen.

Sebelumnya, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan IHSG masih akan bergerak sideways di kisaran 6.636 hingga 6.789 setelah pada Rabu (17/5/2023) ditutup melemah 0,2 persen ke 6.663.

Menurut William, pergerakan IHSG hingga saat ini masih terlihat belum beranjak dari rentang konsolidasi wajar meskipun capital inflow secara year to date (ytd) masih menunjukkan minat investor asing yang masih cukup tinggi terhadap pasar modal Indonesia.

"Namun minimnya sentimen yang dapat mendorong kenaikan IHSG akan cenderung membuat IHSG bergerak sideways," ungkapnya dalam riset, dikutip Jumat (19/5/2023).

Namun, William mengatakan momentum tekanan pada IHSG dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.

Menurutnya masih ada sejumlah saham yang cukup prospektif dan dapat dijadikan pilihan. Saham-saham tersebut meliputi BBCA, BMRI, JSMR, ASII, ASRI, EXCL, SMGR dan AKRA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper