Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Ditutup Loyo ke Rp14.820 Ikut Pelemahan Dolar AS

Rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.820 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (16/3/2023). Pelemahan rupiah terjadi kala indeks dolar terkoreksi.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke posisi Rp14.820 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (16/3/2023). Pelemahan rupiah terjadi kala indeks dolar terkoreksi.

Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,10 persen atau turun 15 poin ke posisi Rp14.820 per dolar AS. Sementara indeks dolar terpantau turun 0,10 persen ke level 102,33.

Sejumlah mata uang kawasan Asia yang turut melemah di hadapan dolar AS adalah baht Thailand turun 0,41 persen, won Korea Selatan turun 0,16 persen, yuan China turun 0,16 persen, ringgit Malaysia turun 0,11 persen, dan peso Filipina turun 0,03 persen.

Di sisi lain beberapa mata uang Asia yang menguat adalah yen Jepang naik 0,22 persen, rupee India naik 0,14 persen, dan dolar Taiwan naik 0,09 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar berada di bawah tekanan pada perdagangan hari ini. Hal ini disebabkan oleh risiko dolar AS yang default sebagai kebuntuan antara Partai Demokrat dan Partai Republik AS mengenai kenaikkan plafon utang yang tak kunjung selesai.

Selain itu, data ekonomi dari mitra dagang utama, yakni China menunjukkan produksi industri dan penjualan ritel per April 2023 tumbuh dibawah ekspektasi. Data yang dibawah ekspektasi tersebut muncul pasca beberapa indikator ekonomi yang melemah pada awal Mei 2023.

“Beberapa indikator ekonomi yang lemah awal bulan ini, menunjukkan pemulihan yang terhuyung-huyung di ekonomi terbesar Asia, bahkan setelah negara melonggarkan sebagian besar tindakan anti-COVID awal tahun ini,” ujar Ibrahim dalam riset, Selasa (16/5/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan sentimen terhadap aset yang digerakkan oleh risiko juga diguncang oleh sejumlah pejabat Federal Reserve. Para pejabat the Fed memperingatkan bank sentral dapat bertindak lebih jauh untuk menurunkan inflasi.

Dalam sebuah pidato terpisah, empat presiden the Fed regional mengatakan suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi untuk lebih lama. Beberapa pejabat juga meningkatkan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih banyak.

Adapun pekan ini merupakan batas pinjaman telah memaksa jalan pikir para investor untuk ke depannya. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pinjaman dapat dipukul paling cepat pada 1 Juni 2023.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyatakan dirinya yakin kesepakatan dapat diperoleh tepat waktu jelang pertemuan dengan para pemimpin Kongres pada Selasa. Namun, Ketua DPR dari Partai Republik AS Kevin McCarthy mengatakan kedua belah pihak masih berjauhan dalam kesepakatan tersebut.

Dari dalam negeri, pertumbuhan perekonomian Indonesia diprediksi berada di atas 5 persen pada 2023. Proyeksi ini didukung adanya reformasi struktural yang dilakukan oleh Indonesia dan memberikan bantalan dari gejolak luar negeri.

Proyeksi tersebut tercermin dari pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mencapai 5,03 persen per kuartal I/2023. Angka pertumbuhan tersebut berada di kisaran sebelum masa pandemi Covid-19.

“Selain itu, faktor pendorong lainnya yang dapat meningkat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada sektor pariwisata yang terus mendekati tren normal seiring dengan berakhirnya  Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di akhir 2023,” jelasnya.

Faktor lainnya adalah kegiatan kampanye Pemilu 2024 yang mulai intensif pada kuartal IV/2023. Kemudian jika berkaca pada Pemilu sebelumnya, terdapat percepatan proyek-proyek infrastruktur menjelang pergantian kepemimpinan.

Perekonomian global 2023 diperkirakan mengalami pelemahan yang tidak terlalu drastis seperti 4 sampai 5 bulan lalu. Sementara untuk 2024, pertumbuhan perekonomian global masih mendapat rintangan seperti perkiraan terjadinya resesi di AS hingga awal 2024 dan ancaman deindustrialisasi di Eropa.

Ibrahim memproyeksikan rupiah dibuka berfluktuatif untuk perdagangan besok. Namun, ditutup melemah pada rentang Rp14.800- Rp14.860.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper