Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suspensi Dibuka, Saham PGUN Milik Haji Isam Lanjut Terbang 24,56%

Saham Pradiksi Gunatama (PGUN) lepas dari suspensi perdagangan hari ini, Rabu (30/7/2025). Saham terafiliasi Haji Isam itu langsung melesat 24,56% pagi ini.
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melihat layar yang menampilkan pergerakan harga saham di Jakarta, Senin (21/7/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) kembali diperdagangkan setelah suspensi dibuka, melonjak 24,56% ke level Rp1.420 per lembar.
  • Suspensi dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 Juli 2025 untuk mendinginkan pasar akibat kenaikan harga kumulatif yang signifikan.
  • Pada semester I/2025, PGUN melaporkan lonjakan laba bersih sebesar 690,03% menjadi Rp83,53 miliar, dengan penjualan bersih meningkat 48,92% YoY.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) lepas dari suspensi perdagangan bursa hari ini, Rabu (30/7/2025). Saham perkebunan sawit terafiliasi Haji Isam itu langsung melesat menuju level Rp1.420 per lembar sesaat setelah pembukaan perdagangan.

Mengutip RTI Business, Saham PGUN terpantau naik 280 poin atau 24,56% ke level Rp1.420 per lembar hingga pukul 09.10 WIB. Saham PGUN tercatat bergerak pada rentang Rp1.425—Rp1.150 per lembar.

Sebanyak 6.500 lot saham PGUN diperdagangkan hari ini, dengan nilai transaksi Rp884,14 juta. Saham PGUN memiliki kapitalisasi pasar Rp8,14 triliun.

Sebagaimana diketahui, Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka suspensi perdagangan saham PGUN pada 30 Juli 2025. Keputusan tersebut merujuk pada Pengumuman Bursa Peng-SPT-00138/BEI.WAS/07-2025 tanggal 29 Juli 2025.

Dalam keterangannya, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono mengumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham PGUN di pasar reguler dan pasar tunai akan dibuka kembali mulai perdagangan sesi I, Rabu (30/7/2025).

Sebelumnya, BEI melakukan suspensi perdagangan atas PGUN pada perdagangan 29 Juli 2025 atau 1 hari yang lalu, sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN).

“Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) pada tanggal 29 Juli 2025,” tulisnya dalam pengumuman, Selasa (29/7/2025). 

Penghentian sementara perdagangan saham PT Pradiksi Gunatama Tbk. (PGUN) tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham  PGUN. 

BEI menyarankan agar para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. 

Pada perkembangan lain, PGUN juga melaporkan lonjakan laba bersih pada semester I/2025. Laba bersih PGUN tercatat sebesar Rp83,53 miliar sepanjang paruh pertama 2025. Jumlah tersebut melesat 690,03% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,57 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan hingga 30 Juni 2025, penjualan bersih PGUN pada semester I/2025 meningkat 48,92% year on year (YoY), dari Rp258,63 miliar menjadi Rp385,17 miliar di paruh pertama 2025.

Secara terperinci, pendapatan PGUN diperoleh dari penjualan minyak kelapa sawit senilai Rp332,19 miliar, naik 39,62% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp237,92 miliar.

Sementara itu, penjualan inti kelapa sawit juga tercatat naik 181,47% menjadi Rp52,40 miliar dari sebelumnya Rp18,61 miliar. Adapun penjualan cangkang tercatat turun menjadi Rp571,13 juta dari sebelumnya Rp2,09 miliar.

Berdasarkan pelanggan, penjualan terbesar PGUN adalah kepada PT Jhonlin Agro Raya Tbk. (JARR) yang merupakan perusahaan afiliasi perseroan, yang meningkat hingga 39,62% secara tahunan menjadi Rp332,19 miliar pada semester I/2025.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro