Bisnis.com, JAKARTA — PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) memperkirakan industri makanan dan minuman bakal tumbuh minimal 10 persen bersamaan dengan momentum Pemilihan Umum 2024. Pesta demokrasi 5 tahunan ini diyakini bakal berdampak positif pada kinerja di tengah meningkatnya keyakinan konsumen.
“Euforia pesta demokrasi 5 tahunan yang dinanti-nanti masyarakat akan banyak menciptakan banyak peluang yang bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan penjualan kami yang didominasi makanan ringan dan biskuit. Kami optimistis sektor mamin akan berpeluang mengalami lonjakan minimal 10 persen menjelang dan pada saat diselenggarakannya pemilihan umum,” kata Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana, Kamis (11/5/2023).
Emiten berkode GOOD itu mengantongi penjualan bersih sebesar Rp3,08 triliun pada kuartal I/2023. Realisasi tersebut 10,92 persen lebih tinggi daripada kuartal I/2022 sebesar Rp2,77 triliun.
Capaian Garudafood pada tiga bulan pertama 2023 juga lebih tinggi daripada rata-rata industri. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan industri makanan dan minuman pada kuartal I/2023 mencapai 5,33 persen YoY yang dipicu oleh produksi minyak sawit yang lebih tinggi karena permintaan global. Selain itu, permintaan domestik cenderung meningkat menjelang Ramadan dan Lebaran.
Sejalan dengan hal tersebut, laba bersih Garudafood naik 67,96 persen YoY, dari Rp93,16 miliar menjadi Rp156,47 miliar.
Di tengah kenaikan kinerja pada kuartal I/2023, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan peningkatan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi pada April 2023.
Baca Juga
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April 2023 tercatat sebesar 126,1 atau lebih tinggi dibandingkan dengan 123,3 pada Maret 2023. Bank Indonesia menyebutkan penguatan optimisme konsumen didorong oleh peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap ekonomi ke depan.
Hal itu tercermin dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) April 2023 yang masing-masing meningkat menjadi sebesar 116,6 dan 135,5, lebih tinggi dari 113,1 dan 133,5 pada bulan sebelumnya.
Dia berpandangan penguatan IKK menjadi angin segar bagi dunia industri karena turut berkontribusi terhadap kenaikan tren permintaan barang di masyarakat.
“Ini menjadi salah satu katalis positif bagi Garudafood untuk mencapai target pertumbuhan di 2023 setidaknya minimal sama dengan rata-rata pertumbuhan industri,” katanya.
Dian optimistis kinerja Garudafood pada 2023 akan lebih baik daripada capaian 2022 dengan tren penjualan yang terlihat selama awal tahun dan konsistensi mencetak pertumbuhan dua digit. Tahun lalu, GOOD membukukan penjualan sebesar Rp10,51 triliun atau naik 19,44 persen dibandingkan dengan Rp8,79 triliun pada 2021.
Sementara itu, laba GOOD yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 0,08 persen menjadi Rp425,20 miliar, dari sebelumnya Rp424,82 miliar pada 2021. Kenaikan laba yang lebih rendah daripada top line dipicu oleh kenaikan beban pokok penjualan sebesar 23,10 persen YoY menjadi Rp7,85 triliun, dari sebelumnya Rp6,37 triliun.
Salah satu pos yang mendorong kenaikan beban pokok penjualan adalah beban bahan baku yang melesat 31,03 persen secara tahunan menjadi Rp5,23 triliun pada 2022, sementara pada 2021 sebesar Rp3,99 triliun.