Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sedang melakukan equity fundraising dalam rangka divestasi kepemilikan saham anak usaha, yakni PT Jasamarga Transjawa Tollroad (JTT).
Direktur Jasa Marga Reza Febriano mengatakan proses equity fundraising merupakan bagian dari inisiatif JSMR untuk menciptakan nilai tambah. Proses ini pun sudah dimulai dan Jasa Marga akan meminta pernyataan minat dari investor.
“Jadi, ini masih tahapan ya tentunya akan dilanjutkan lagi dengan tahapan-tahapan berikutnya ya melalui kegiatan pelelangan yang akan terbuka untuk investor,” ujar Reza dalam konferensi pers, Rabu (10/5/2023).
Sebagai informasi jumlah saham yang akan dilepas oleh JTT sebanyak 35 persen. Sebanyak 25 persen merupakan kepemilikan JSMR atas JTT, sedangkan sisa 10 persen merupakan saham milik JTT.
Adapun Jalan Tol Transjawa yang dimiliki oleh PT JTT memiliki panjang sekitar 676 kilometer. Panjang tol tersebut merupakan 54 persen dari keseluruhan jalan tol milik grup Jasa Marga atau sekitar 27 persen dari total tol yang ada di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Jasa Marga Pramitha Wulanjani mengatakan pihaknya sedang melakukan kajian mengenai divestasi aset jalan tol. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan dari pemenuhan dana untuk jalan tol baru.
Baca Juga
Sementara itu, Jasa Marga tengah melakukan kajian mengenai kebutuhan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang dibutuhkan pada 2023.
“Aset recycling ini bagian dari strategi inisiatif Jasa Marga dan pelaksanaannya mempertimbangkan kebutuhan adanya pembangunan jalan tol baru,” katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan perseroan menargetkan aksi divestasi JTT dapat rampung pada kuartal IV/2023. Adapun JSMR sedang melakukan non-deal roadshow kepada para investor.
“Divestasi itu kita lagi proses ya yang kita targetkan selesai di kuartal IV/2023. Sekarang lagi proses berjalan dan kita sekarang lagi non-deal roadshow ke investor-investor,” ujar Subakti di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, JSMR membutuhkan penguatan dari segi finansial untuk membangun beberapa proyek besar di 2023. Beberapa diantaranya adalah tol Pasuruan – Probolinggo (Paspro) dan Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi), Tol Yogyakarta - Bawen, Tol Solo-Yogyakarta, Tol Akses Patimban, serta Tol Jakarta-Cikampek II Selatan.
“Divestasi itu kita lagi proses ya yang kita targetkan selesai di kuartal IV/2023. Sekarang lagi proses berjalan dan kita sekarang lagi non-deal roadshow ke investor-investor,” ujar Subakti di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (6/4/2023).