Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) akhirnya menerbitkan saham baru seri A sebanyak 3 miliar lembar melalui penambahahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Selasa (9/5/2023), induk BIPI, PT Indotambang Perkasa mengambil private placement saham Seri A tersebut dengan merogoh kocek hingga Rp396 miliar melalui harga pelaksanaan Rp132 per saham.
"Tanggal pelaksanaan private placement pada 5 Mei 2023 dan pencatatan saham baru pada Bursa Efek Indonesia pada 9 Mei 2023," ungkap direksi dalam keterbukaan tersebut.
Setelah rights issue, BIPI bakal menerbitkan saham baru dengan jumlah 3 miliar saham seri A, jumlah modal saham ditempatkan dan modal disetor BIPI meningkat dari 57.918.360.917 saham menjadi 60.918.360.917 lembar saham.
Adapun, jumlah saham yang digenggam oleh Indotambang Perkasa dengan pihak pengendali utama Konsorsium Halim Jusuf bertambah dari posisi 14.622.680.813 setara 25,25 persen total saham menjadi 17.622.680.813 setara 28,92 persen.
Pada Januari 2023, manajemen Astrindo Nusantara Infrastruktur mengumumkan rencana private placement sebanyak 5,79 miliar lembar saham dengan target perolehan dana segar Rp579,18 miliar.
Baca Juga
Berdasarkan keterbukaan informasi, BIPI akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5.791.836.091 lembar saham Seri A, yang merupakan 10 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam perseroan.
Adapun, dana hasil private placement akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, pengembangan perseroan, termasuk pembayaran kewajiban-kewajiban.
Manajemen Astrindo Nusantara Infrastruktur mengklaim pemilihan private placement lantaran perseroan memperoleh dana tambahan dari calon pemodal sehingga tidak menambah beban bunga atau penempatan agunan lain seperti bila mendapat tambahan dana melalui pinjaman atau pihak ketiga.
Setelah pelaksanaan private placement, aset BIPI diperkirakan meningkat dari US$1,13 miliar menjadi US$1,17 miliar. Pada Januari 2023, Indotambang Perkasa terpantau justru melego sebagai kepemilikan saham BIPI. Manuver itu terungkap dalam laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
KSEI mencatat jumlah saham BIPI yang dimiliki oleh Indotambang Perkasa berkurang 1,3 miliar lembar pada 27 Januari 2023.