Bisnis.com, JAKARTA - PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) menargetkan pertumbuhan kinerja pendapatan dan laba bersih naik hingga 50 persen pada tahun ini, setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (9/5/2023).
Direktur Utama MPXL Wijaya Candera mengatakan perseroan membidik kenaikan pendapatan dan laba bersih 30 hingga 50 persen pada 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Tahun 2022 lalu pendapatan kami Rp120 miliar dengan laba bersih sekitar Rp7 miliar. Tahun ini planning kami target pendapatan tumbuh 30-50 persen. Sedangkan target kenaikan laba bersih juga sama di kisaran tersebut," ujar Wijaya dalam konferensi pers di Gedung BEI pada Selasa, (9/5/2023).
Lebih lanjut dia mengatakan, strategi MPXL untuk mencapai target kenaikan kinerja tersebut yakni dengan menambah armada truk logistik dan menambah kontrak-kontrak kerja dengan mitra bisnis perseroan.
"Kami berencana mencapai target Rp17 miliar untuk laba bersih tahun ini, sedangkan target pendapatan sekitar Rp160-Rp190 miliar. Cara mencapainya adalah karena kami perusahaan yang bergerak di angkutan logistik, kami akan menambah unit truk dan menambah kontrak kerja dengan mitra bisnis kami," ujarnya.
Sebagai informasi, MPX Logistics berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di bidang jasa logistik pengangkutan pasir dan semen. Wijaya mengatakan pihaknya masih dalam tahap survei untuk menentukan alokasi anggaran MPXL dalam menyediakan jasa logistik di proyek IKN.
Baca Juga
"Untuk IKN kami akan survei dulu untuk anggarannya, karena butuh proses cukup panjang. Kami akan lihat kebutuhannya ada berapa, misalnya Rp50 miliar kami akan kerja sama dengan perbankan untuk menutupi kekurangan capex," katanya.
President Commissioner MPXL Ye Hun Ki menambahkan, perseroan juga tengah menjalani proses kontrak untuk jasa angkut semen sebanyak 50.000 ton untuk proyek pembangunan smelter tembaga oleh PT Amman Mineral Industri di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Untuk di bulan Mei ini kami juga dapat kontrak untuk jasa angkut semen dan rental kendaraan untuk proyek Amman smelter yang ada di Sumbawa. Kontrak sedang dalam proses, dan kami akan support semen sekitar 50.000 ton," ujar Ye Hun Ki.
Dia menambahkan, kontrak pengangkutan semen di pembangunan smelter Amman tersebut akan berjalan hingga 18 bulan ke depan, dengan perkiraan nilai kontrak sekitar Rp60 miliar.
"Kontrak Mei sebanyak 50.000 ton semen dengan estimasi nilai Rp60 miliar perkiraan, tetapi proyek ini berjalan untuk 18 bulan ke depan. Saat ini proyek sudah mulai untuk di Amman Smelter Sumbawa," tandasnya.