Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam pada perdagangan Jumat (5/5/2023) di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 yang terkontraksi secara kuartalan.
IHSG turun 0,82 persen atau 56,39 poin menjadi 6.787,63 pada akhir perdagangan. Sebanyak 151 saham menguat, 374 saham melemah, dan 197 saham stagnan.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.733,77-6.851,58. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.656,07 triliun.
Di deretan saham big caps terlaris, saham ASII anjlok 6,82 persen menjadi Rp6.150. Saham GOTO juga turun 2,75 persen menuju Rp106.
Baca Juga
Head of Technical Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan pola IHSG hari ini membentuk indikator MACD bullish, stochastic bearish, candle inside day. Jika IHSG bisa ditutup harian di bawah 6.815, maka IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.752, dan 6.641. Namun apabila IHSG berakhir di atas 6.815, maka IHSG berpeluang menuju 6.868, 6.961, dan 7.060.
“Level resistance IHSG hari ini berada di 6.853, 6.891, 6.930, dan 6.971 dengan support di 6.812, 6.776, 6.735, dan 6.703, sehingga perkiraan range di 6.790-6.890” terang Andri dalam risetnya, Jumat (5/5/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi kuartal I/2023 tumbuh 5,03 persen (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal IV/2022 yang tumbuh 5,01 persen (yoy). Namun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 0,92 persen.
Pertumbuhan ekonomi RI secara tahunan yang di atas 5 persen tersebut melampaui perkiraan para ekonom. Dari konsensus Bloomberg, estimasi rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 berada di angka 4,98 persen. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri masih menjadi sumber pertumbuhan utama ekonomi Indonesia.