Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini Masih Potensi Menguat

IHSG diprediksi bisa melanjutkan penguatan setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve kembali meningkatkan suku bunga 25 basis poin (bps) bulan ini.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bisa melanjutkan penguatan setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve kembali meningkatkan suku bunga 25 basis poin (bps) bulan ini. 

Pada perdagangan kemarin, Kamis (4/5/2023), IHSG ditutup positif pada level 6.844, naik 0,46 persen atau 31,30 poin. dan bergerak di level terendah pada 6.780 dan level tertinggi di 6.846. 

Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih mengungkapkan IHSG telah merespons kenaikan suku bunga The Fed sejak dua hari lalu sehingga secara kumulatif terkoreksi 1,5 persen. 

"Adapun, pergerakan IHSG hari ini ditopang oleh saham growth stock salah satunya sektor teknologi menguat 1,38 persen dan saham sektor infrastruktur naik 1,29 persen. Performa saham growth stock sejalan dengan proyeksi suku bunga The Fed yang saat ini telah mencapai terminal rate di level 5,1 persen," jelasnya dalam riset, Jumat (5/5/2023). 

Hal tersebut memberikan katalis positif untuk saham growth stock dengan P/E yang tinggi bahkan negatif, serta saham dengan rasio debt yang tinggi. 

Saham growth stock adalah saham yang diperkirakan akan bertumbuh secara signifikan melebihi pertumbuhan rata-rata di bursa saham. 

Penopang penguatan IHSG juga di dorong oleh data ekonomi domestik dalam momentum positif, di mana angka inflasi terkendali pada April 2023 sebesar 4,33 persen yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,97 persen yoy. 

Adapun, industri manufaktur juga masih dalam level ekspansif sebesar 52,7 poin pada periode April 2023. Akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan domestik di tengah turunnya ekspor akibat potensi melemahnya kondisi ekonomi global. 

"IHSG diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat pada range 6.740-6.960," ujarnya. 

Terkait hal tersebut, sejumlah saham pilihan Ajaib Sekuritas untuk hari ini, Jumat (5/5/2023) ada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dengan rekomendasi Buy di area Rp5.150 dan target harga pada resistance di level Rp5.300. Pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp4.950

Kedua, PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) juga mendapat rating Buy di area Rp1.010 dengan target harga pada resistance di level Rp1.100, serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp960.

Sebelumnya, kenaikan suku bunga yang kembali dilakukan oleh The Fed pada FOMC Mei 2023 sebesar 25 bps di level 5 persen-5,25 persen. Hal tersebut menimbang data perekonomian Amerika Serikat (AS) yang cenderung solid mencerminkan angka inflasi yang masih tinggi. 

Meskipun Institute for Supply Management (ISM) PMI Manufaktur melemah dan berada di level kontraktif pada April sebesar 47,1 poin, namun pada sektor jasa yang tercermin dari ISM PMI Non Manufaktur masih kokoh di level 51,9 dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 51,2. 

Data tenaga kerja AS juga masih kuat, dengan unemployment rate pada Maret 2023 di level 3,5 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata 50 tahun terakhir sebesar 6,2 persen. Rilis tersebut menunjukan angka inflasi masih harus ditekan meskipun sudah mengalami penurunan pada Maret 2023 sebesar 5 persen yoy, dari puncaknya 9,1 persen yoy pada Juni 2022. 

Sementara itu, diproyeksikan suku bunga saat ini menjadi terminal rate sebesar 5,1 persen pada 2023. Namun, tidak menutup kemungkinan suku bunga masih naik 25 bps jika data perekonomian dan inflasi masih mencerminkan pertumbuhan signifikan. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

10:15 WIB
IHSG Lunglai Akibat PDB Melambat

IHSG terkoreksi hingga 0,87 persen ke posisi 6.785 menyusul hasil produk domestik bruto (PDB) yang mengalami pertumbuhan secara yoy hingga 5,03 persen per Maret 2023, tetapi mengalami pelemahan 0,92 persen dibandingkan akhir tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper