Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam pada perdagangan sesi pertama hari ini, Jumat (5/5/2023) di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2023 yang terkontraksi secara kuartalan.
Berdasarkan data RTI, pada 11.30 WIB IHSG anjlok 1,37 persen atau 93,48 poin menjadi 6.750,52. Sebanyak 101 saham menguat, 408 saham melemah, dan 195 saham stagnan.
Sepanjang sesi I perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.733,77-6.851,58. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di Rp9.610,79 triliun.
Sejumlah saham nyaris bahkan telah menyentuh level auto reject bawah (ARB) hingga sesi pertama IHSG hari ini.
Top losers IHSG hingga sesi I hari ini adalah:
- PT Astra International Tbk. (ASII) ambles 6,82 persen
- PT Indika Energy Tbk. (INDY) anjlok 6,93 persen
- PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terperosok 6,96 persen
- PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL) ambrol 6,72 persen
- PT Trimega Bangun Persada Tbk. (NCKL) melorot 6.96 persen
- PT Merdeka Battery Material Tbk. (MBMA) merosot 6,21 persen
- PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) turun 6,37 persen
- PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA) terjungkal 6,35 persen
- PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) tergelincir 6,14 persen
- PT Harum Energy Tbk. (HRUM) jatuh 6,12 persen
Adapun saat IHSG melemah, terdapat sejumlah saham yang berhasil menguat ke jajaran top gainers.
Top gainers IHSG hingga sesi I hari ini adalah:
- PT Trimuda Nuansa Citra Tbk. (TNCA) berhasil menguat 23,68 persen
- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) naik 3,28 persen
- PT MD Pictures Tbk. (FILM) melejit 3,02 persen
Head of Technical Research BNI Sekuritas Andri Zakarias Siregar mengatakan pola IHSG hari ini membentuk indikator MACD bullish, stochastic bearish, candle inside day. Jika IHSG bisa ditutup harian di bawah 6.815, maka IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.752, dan 6.641. Namun apabila IHSG berakhir di atas 6.815, maka IHSG berpeluang menuju 6.868, 6.961, dan 7.060.
Baca Juga
“Level resistance IHSG hari ini berada di 6.853, 6.891, 6.930, dan 6.971 dengan support di 6.812, 6.776, 6.735, dan 6.703, sehingga perkiraan range di 6.790-6.890” terang Andri dalam risetnya, Jumat (5/5/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi kuartal I/2023 tumbuh 5,03 persen (yoy) jika dibandingkan dengan kuartal IV/2022 yang tumbuh 5,01 persen (yoy). Namun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 0,92 persen.
Pertumbuhan ekonomi RI secara tahunan yang di atas 5 persen tersebut melampaui perkiraan para ekonom. Dari konsensus Bloomberg, estimasi rata-rata pertumbuhan ekonomi pada kuartal I/2023 berada di angka 4,98 persen. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan ekonomi domestik sejalan dengan perlambatan ekonomi global. Berdasarkan lapangan usaha, sektor industri masih menjadi sumber pertumbuhan utama ekonomi Indonesia.