Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah dan Seluruh Mata Uang Asia Menguat Usai The Fed Naikkan Suku Bunga

Rupiah dibuka menguat 0,66 persen ke posisi Rp14.595 usai The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin. Seluruh mata uang asia juga terpantau naik.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat ke Rp14.595 pada perdagangan hari ini, Kamis (4/5/2023). Penguatan rupiah terjadi pasca Federal Reserve alias The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka menguat 0,66 persen ke posisi Rp14.595. Sementara itu indeks dolar AS terkoreksi 0,22 persen ke level 101,11.

Adapun seluruh mata uang kawasan Asia kompak dibuka menguat terhadap dolar AS pada pagi ini. Won Korea Selatan naik 0,90 persen, baht Thailand naik 0,41 persen, Peso Filipina naik 0,36 persen, dan yuan China naik 0,30 persen.

Selanjutnya, ringgit Malaysia naik 0,20 persen, dolar Taiwan naik 0,23 persen, dolar Singapura naik 0,19 persen, yen Jepang naik 0,15 persen, rupee India naik 0,06 persen, dan dolar Hong Kong naik 0,01 persen.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan tidak semua ekspektasi pasar terpenuhi dari pernyataan Gubernur Bank Sentral AS mengenai hasil rapat kebijakan moneter dinihari tadi.

Dalam pengumuman tersebut tidak ada indikasi pemangkasan suku bunga acuan yang dilontarkan oleh pejabat Fed. Hanya saja terdapat indikasi untuk tidak menaikkan suku bunga sementara.

Adapun the Fed akan terus mengevaluasi kondisi perekonomian AS untuk menentukan kebijakan moneter selanjutnya. Namun, hal ini disebut kemungkinan cukup untuk mendorong penguatan rupiah pada hari ini.

“Penekanannya pada indikasi tidak menaikan suku bunga dalam waktu dekat. Nilai tukar emerging markets lainnya pun terlihat menguat pagi ini terhadap dollar AS,” ujar Ariston dalam riset, Kamis (4/5/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan kekhawatiran pasar mengenai krisis perbankan AS seiring adanya kenaikan suku bunga acuan juga menjadi pemicu pelemahan dolar AS.

Ariston memproyeksi rupiah akan menguat ke arah Rp14.600 dengan resisten di kisaran Rp14.750.

Sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada Kamis (4/5/2023) dini hari waktu Indonesia.

Dengan demikian suku bunga acuan the Fed naik ke kisaran 5 persen sampai 5,25 persen atau level tertinggi sejak 2007. Meski demikian, the Fed memberi sinyal kebijakan moneter tersebut kemungkinan terakhir karena meningkatnya risiko perekonomian.

"Komite akan memantau dengan cermat informasi yang masuk dan menilai implikasi kebijakan moneter," demikian pernyataan FOMC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper