Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beban Membengkak Emiten CPO Wishnu Wardana (TLDN) Alami Penurunan Laba Bersih

Emiten CPO Wishnu Wardana, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) laba bersihnya tergerus karena terjadi pembengkakan beban.
PT Teladan Prima Agro Tbk resmi mencatatkan sahamnya dipapan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (12/4/2022).
PT Teladan Prima Agro Tbk resmi mencatatkan sahamnya dipapan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Selasa (12/4/2022).

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten CPO Wishnu Wardana, PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) laba bersihnya tergerus karena terjadi pembengkakan beban.

Pendapatan emiten berkode TLDN ini sebesar Rp955,57 miliar pada kuartal I/2023, tumbuh 14,3 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp836,36 miliar. 

Pencapaian positif dalam tiga bulan pertama di tahun 2023 ini sudah setara dengan 26,47 persen dari realisasi pendapatan TLDN di sepanjang tahun 2022 yang sebesar Rp3,61 triliun.

Pendapatan pada kuartal I/2023 berasal dari dua sumber. Secara berurutan terbanyak berasal dari crude palm oil (CPO) yang mencapai Rp888,61 miliar, kemudian diikuti pendapatan dari palm kernel (PK) sebesar Rp66,96 miliar.

Sayangnya, peningkatan pendapatan tersebut diiringi kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp774,1 miliar naik 86,45 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp415,17 miliar.

Beban pokok yang meningkat hampir dua kali lipat sebagai akibat kenaikan total biaya produksi langsung sebesar 28 persen menjadi Rp472,14 miliar. Biaya produksi tidak langsung juga naik menjadi Rp155,81 miliar.

TLDN juga mencatatkan persediaan barang jadi awal tahun yang lebih tinggi sebesar Rp345,21 miliar. Perseroan juga mencatatkan persediaan barang jadi akhir periode yang lebih rendah sehingga total beban pokok pendapatan meningkat. Dengan begitu, laba bruto TLDN anjlok  56,91 persen  menjadi Rp181,46 miliar per kuartal pertama 2023.

Beban TLDN lainnya juga meningkat. Perseroan mencatatkan rugi atas perubahan nilai wajar aset biologis, kenaikan beban penjualan dan distribusi, beban umum dan administrasi, sehingga laba usahanya hanya tersisia Rp80,4 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp382,15 miliar.

Setelah dikurangi pajak dan lain-lain, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp52,18 miliar di triwulan pertama 2023 ini, turun jauh 82,34 persen dari Rp295,56 miliar pada triwulan pertama 2022.

Direktur Utama Teladan Prima Agro Wishnu Wardhana mengatakan peningkatan pendapatan ini dipengaruhi oleh meningkatnya volume penjualan CPO dan PK masing-masing sebesar 48,2 persen dan 67,1 persen.

“Peningkatan volume penjualan tersebut, mampu mengkompensasi penurunan harga jual rata-rata CPO dan PK masing-masing sebesar 19,5 persen dan 56,4 persen, sehingga Perseroan dapat mempertahankan realisasi kinerja keuangan yang positif,” kata Wishnu dalam keterangan, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut, Wishnu menyampaikan perolehan pendapatan tersebut sejalan dengan kinerja operasional TLDN yang juga tumbuh positif. Dari hasil perkebunan kelapa sawit yang berada di lahan seluas 60.561 hektare (Ha), TLDN berhasil memproduksi tandan buah segar (TBS) diolah mencapai 302.889 ton, tumbuh 21,6 persen year on year (yoy) pada kuartal I/2023.

Pertama, produksi CPO sebesar 69.348 ton pada kuartal I/2023, tumbuh 22 persen dibandingkan kuartal I/2022 sebesar 56.837 ton. Kedua, produksi PK sebesar 11.454 ton pada kuartal I/2023, tumbuh 25,5 persen dari periode sama tahun lalu sebesar 9.125 ton.

Ke depan, TLDN berupaya meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Dari sisi operasional, perseroan akan memanfaatkan penggunaan Teladan Productivity Technology Science (TPTS) yang merupakan platform internal

Perseroan sebagai implementasi konsep-konsep precision agriculture di seluruh area kebun inti dan plasma Perseroan. Selain itu, perseroan juga telah memulai pembangunan pabrik crude palm kernel oil (CPKO) dan Biogas Power Plant (BPP) yang ditargetkan selesai pada periode semester II/2023.

“Dengan demikian, kami berhadap dengan adanya peningkatan kinerja operasional yang ke depan diharapkan terus berlangsung, bisa menjadi salah satu faktor pendukung perseroan dalam mempertahankan kinerja keuangan yang positif,” ujar Wishnu.

Sebagai informasi, Perseroan melaporkan total aset Perseroan hingga kuartal I/2023 mencapai Rp 5,4 triliun. Angka ini tumbuh 3,3 persen dibandingkan posisi aset di pada periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,2 triliun. 

Sementara, ekuitas meningkat sebesar 2,4 persen yoy menjadi Rp 2,2 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa neraca keuangan TLDN berada dalam posisi yang sehat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper