Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN) mencatatkan lonjakan laba bersih pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pada Sabtu (26/11/2022), TLDN membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk atau bersih senilai Rp560,46 miliar pada kuartal III/2022.
Pencapaian tersebut melesat 108,52 persen dibandingkan dengan laba TLDN selama sembilan bulan pertama tahun 2021 yang sebesar Rp268,77 miliar.
Sementara itu, pendapatan TLDN per 30 September 2022 senilai Rp2,46 triliun naik 20,58 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,04 triliun.
Secara rinci, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak ketiga mencatatkan kenaikan dari Rp1,87 triliun menjadi Rp2,19 triliun pada kuartal III/2022. Selanjutnya, penjualan inti kelapa sawit dan penerimaan lain - lain menyumbangkan Rp213,2 miliar dan Rp181,65 juta .
Sementara itu, penjualan minyak kelapa sawit ke pihak berelasi tercatat sebesar Rp17,35 miliar diikuti oleh inti sawit senilai Rp40,89 miliar.
Baca Juga
Direktur Utama TLDN Wisnu Wardhana menjelaskan, capaian laba bersih kuartal III/2022 bahkan telah melebihi kinerja satu tahun penuh di 2021 sebesar 5,5 persen.
Adapun, kenaikan penjualan ditopang oleh penguatan harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) menjadi Rp 11.566 per kilogram dan Palm Kernel (PK) menjadi Rp 7.477 per kilogram.
“CPO menjadi kontributor terbesar pendapatan TLDN selama periode Januari-September 2022 yaitu sebesar Rp 2,21 triliun, lebih tinggi dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya, dikarenakan lebih tingginya harga jual rata-rata CPO sebesar 19,9 persen yoy,” katanya dikutip dari keterangan resmi perusahaan, Sabtu (26/11/2022).
Dari sisi operasional, produksi tandan buah segar (TBS) inti TLDN tercatat tumbuh 5,6 persen pada sembilan bulan di tahun 2022 atau setara 758.507 ton. Peningkatan produksi TBS inti terutama disokong oleh kinerja kuartal III/2022 sebanyak 306.909 ton, tumbuh 17,6 persen secara quarter to quarter (qtq) dan lebih tinggi 26,8 persen secara yoy.
Selanjutnya, untuk kinerja pabrik TLDN melaporkan realisasi TBS diolah sepanjang periode Januari-September 2022 sebanyak 957.891 ton, tumbuh 5,8 persen dibandingkan periode Januari-September 2021 sebesar 905.680 ton.
Perseroan mencatatkan produksi CPO sebesar 214.743 ton tumbuh 4,1 persen yoy dan produksi PK sebesar 35.640 ton, naik 13,2 persen yoy.
Selanjutnya, TLDN memiliki total aset Rp5,42 triliun per 30 September 2022, naik dari sebelumnya Rp4,57 triliun di akhir Desember 2021. Pos liabilitas terpantau naik menjadi Rp3,3 triliun dari Rp3,21 t triliun.
Sementara itu, ekuitas TLDN per 30 September 2022 tercatat sebesar Rp2,12 triliun dari Rp1,35 triliun pada 31 Desember 2021.
Wisnu melanjutkan, pihaknya optimistis mampu melanjutkan pertumbuhan positif baik kinerja keuangan maupun kinerja operasional hingga akhir 2022. TLDN terus berupaya meningkatkan kinerja operasional dengan memanfaatkan Teladan Productivity Technology Science (TPTS) yang menerapkan Internet of Things (IoT), penggunaan data satelit, serta remote sensing.
"Selain itu, kami juga melakukan digitalisasi, standarisasi, dan integerasi pada usaha keberlanjutan TLDN melalui aplikasi Teladan Green Metrics (TGM). Kedua inovasi ini, membuat kami mampu untuk menyeimbangkan nilai keberlanjutan dengan nilai ekonomi,” ujar Wishnu.