Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Naik, Harga Emas Bisa Turun di Bawah Rp1 Juta

HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan harga emas lokal dapat terkoreksi jika terjadi penguatan dolar akibat kenaikan suku bunga pada Mei 2023.
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menunjukkan replika logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis (6/8/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas diperkirakan dapat turun dibawah Rp1 juta per gramnya seiring adanya potensi penguatan dolar AS akibat prospek kenaikan suku bunga.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan harga emas lokal dapat terkoreksi jika terjadi penguatan dolar akibat kenaikan suku bunga pada Mei 2023. Adapun harga emas yang saat ini sekitar Rp1,05 juta per gram dapat turun ke bawah Rp1 juta.

“Jika terjadi penguatan dolar karena prospek kenaikan suku bunga bulan Mei. Mungkin emas lokal juga bisa ikut terkoreksi,” ujar Sutopo kepada Bisnis, Selasa (25/4/2023).

Adapun harga emas di pegadaian untuk emas Antam 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.096.000 pada hari ini. Sementara itu, emas 24 karat UBS dengan ukuran yang sama dijual seharga Rp1.050.000.

Dia mengatakan harga spot emas naik tipis menjadi US1.991 per ons pada hari ini. Kenaikan tersebut terjadi seiring dolar AS yang semakin melemah jelang serangkaian rilisnya data perekonomian AS.

Beberapa data yang akan dirilis diantaranya adalah data konsumen, indeks Indeks Harga Belanja Personal (PCE) Intii, dan angka produk domestik bruto (PDB) per kuartal I/2023.

Lebih lanjut, dia mengatakan Federal Reserve diperkirakan masih akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan pekan depan. Namun, harga berjangka Fed Fund menunjukkan pasar memperkirakan lebih dari 60 persen adanya jeda dalam kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun.

“Sebuah survei Bloomberg menunjukkan ekspektasi yang meningkat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga akhir tahun ini, terutama jika kondisi ekonomi memburuk,” tuturnya.

Menurutnya meningkatnya kekhawatiran Departemen Keuangan AS yang dapat mencapai batas utang dalam beberapa bulan kedepan membuat investor menghindari tagihan Treasury tertentu. Pelaku pasar disebut akan mengalirkan uangnya pada aset lainnya.

Sementara untuk harga emas fisik khususnya di Indonesia kemungkinan tidak akan berubah. Dia menyebut hanya ada rugi pemotongan ongkos jika pada akhirnya masyarakat harus melakukan aksi buyback atau menjual kembali emas hanya untuk kepentingan lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper