Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Parkir di Zona Merah Tertekan Saham Tesla dan AT&T

Wall Street parkir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (20/4/2023), tertekan saham Tesla dan AT&T.
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle
Karyawan berada di Bursa Efek New York (NYSE) di New York, AS, Senin (27/6/2022). Bloomberg/Michael Nagle

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Wall Street parkir di zona merah pada penutupan perdagangan Kamis (20/4/2023), setelah laporan keuangan kuartalan yang mengecewakan dari sejumlah perusahaan jumbo termasuk Tesla dan AT&T.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 110,39 poin atau 0,33 persen ke 33.786,62. Indeks S&P 500 turun 24,73 poin atau 0,60 persen, menjadi ditutup pada 4.129,79. Indeks Komposit Nasdaq merosot 97,67 poin atau 0,80 persen, menjadi berakhir di 12.059,56.

Indeks melemah tertekan oleh saham Tesla yang anjlok 9,7 persen setelah pembuat kendaraan listrik itu membukukan margin kotor triwulanan terendah dalam dua tahun dan mengisyaratkan akan terus memangkas harga.

Selanjutnya, saham AT&T menukik 10,4 persen setelah operator nirkabel itu gagal memenuhi perkiraan pasar untuk pendapatan kuartal pertama dan arus kas bebas.

Reli S&P 500 memulai tahun ini akan diuji oleh musim laporan keuangan kuartal pertama yang diperkirakan investor untuk menunjukkan hasil yang hangat. Sejauh ini, sebagian besar analis mempertahankan ekspektasi minggu lalu tentang penurunan laba kuartalan hampir 5,0 persen tahun-ke-tahun di perusahaan S&P 500, menurut data Refinitiv.

“Pasar telah overbought selama satu atau dua minggu terakhir," kata Anthony Saglimbene, kepala strategi pasar di Ameriprise Financial, sebagaimana dikutip Antara.

"Sekarang kita akan memulai inti musim laporan keuangan, Anda akan melihat bahwa permintaan melambat, laba perusahaan turun dan tidak ada banyak katalis untuk memotivasi pembeli,” tambahnya.

Dalam berita laporan keuangan lainnya, laba American Express Co meleset dari perkiraan Wall Street dan sahamnya turun 1,0 persen.

Saham beberapa bank regional turun setelah melaporkan hasil keuangannya, termasuk penurunan 2,7 persen untuk Comerica Inc dan KeyCorp. Bank regional telah menjadi fokus sejak kegagalan Silicon Valley Bank bulan lalu menimbulkan kekhawatiran investor tentang risiko sistemik.

Saham Lam Research melonjak 7,2 persen setelah pendapatan pemasok peralatan pembuat cip tersebut melampaui estimasi, sementara saham D.R. Horton meningkat 5,6 persen setelah pengembang perumahan itu memperkirakan pendapatan setahun penuh di atas perkiraan.

Selain itu, pasar terfokus pada sejumlah pejabat Fed yang berbicara pada akhir pekan menjelang pertemuan bank sentral awal bulan depan, ketika investor secara luas memperkirakan kenaikan 25 basis poin.

Presiden Fed Dallas Lorie Logan mengatakan dia menilai apakah Fed telah membuat kemajuan yang cukup dalam memerangi inflasi berdasarkan tiga penanda, termasuk perbaikan "lebih lanjut dan berkelanjutan" dalam pengukuran inflasi.

Menambah kekhawatiran, biaya penjaminan paparan surat utang negara AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade karena investor resah tentang negosiasi di Washington untuk menaikkan plafon utang pemerintah AS.

Sekitar 9,9 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata harian 10,5 miliar selama 20 sesi terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper