Bisnis.com, JAKARTA - Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) belum berencana melakukan ekspansi, termasuk untuk menjajaki lahan di Ibu Kota Negara baru, Nusantara, dan memilih fokus mengerjakan proyek eksisting meskipun sudah mulai mencetak laba.
Direktur Marketing APLN Agung Wirajaya mengatakan untuk memulai proyek atau pembelian lahan baru, perlu melihat pasar yang akan menyerap produknya kelak. Oleh karena itu, sementara ini APLN masih fokus terhadap proyek yang dalam tahap pengerjaan.
"Kami sendiri sekarang lihat di depan mata, masih banyak landbank yang masih bisa kita kembangkan termasuk yang ada di Balikpapan dan Samarinda," kata Agung saat di temui di Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Saat ini, APLN memiliki proyek eksisting di Balikpapan berupa properti high rise bertajuk Borneo Bay City, yang merupakan superblok terintegrasi dengan pusat perbelanjaan The Plaza Balikpapan dan dilengkapi dengan akses cepat menuju bandara Balikpapan. Dari 1.220 unit apartemen yang tersedia, kini hanya tersisa sekitar 10 persen dari total unit.
Terkait dengan potensi tambahan 120.000 ASN yang pindah ke IKN, APLN juga belum percaya diri untuk terjun mengembangkan proyek di ibu kota baru tersebut. Pasalnya, Agung mengatakan 800.000 penduduk di Balikpapan pun masih belum bisa menyerap produk APLN dengan maksimal.
"Jadi kita ragu mau ekspansi, karena masih punya landbank banyak juga yang belum digarap. Karena kan properti captive market-nya populasi untuk menyerap proyek yang ada," jelasnya.
Selain itu, APLN memiliki sejumlah proyek eksisting lainnya yang masih dalam proses pengembangan seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, Pakubowono Spring, Podomoro City Deli Medan, Podomoro Golf View dan Kota Podomoro Tenjo. APLN juga masih memiliki 520 hektare persediaan lahan atau landbank yang termasuk dalam pengembangan dan belum berencana untuk menambah landbank.
Pada 2022 sendiri, APLN membukukan penjualan dan pendapatan usaha sepanjang 2022 mencapai sebesar Rp8,66 triliun atau meningkat 103,29 persen dibandingkan periode pada 2021 sekitar Rp4,26 triliun.
Dengan peningkatan penjualan dan pendapatan tersebut, APLN mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp2,07 triliun dibandingkan pada 2021 yang menorehkan rugi komprehensif Rp 545,7 miliar, serta laba bersih mencapai Rp1,99 triliun, dari tahun sebelumnya rugi Rp650,35 miliar.
Pengakuan penjualan dari segmen pusat perbelanjaan, apartemen, rumah tinggal, kantor, tanah, kios dan gerai, rumah toko serta rumah kantor menyumbang sebesar Rp7,2 triliun. Angka ini meningkat 131,51 persen dari 2021 yang sekitar Rp3,11 triliun.
Pendapatan berulang dari segmen hotel dan sewa mencapai Rp1,46 triliun atau naik 28,07 persen dibandingkan periode 2021 sebesar Rp1,14 triliun. Adapun, total penjualan pemasaran atau marketing sales di luar PPN mencapai sebesar Rp1,66 triliun.
APLN Ragu Ekspansi ke Wilayah IKN, Daya Beli Jadi Penghalang
Emiten properti PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) belum berencana melakukan ekspansi, termasuk untuk menjajaki lahan di Ibu Kota Negara baru (IKN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
11 menit yang lalu
Yonden Siap Serap 25% Saham Hero Global Investment (HGII) Usai IPO
1 jam yang lalu