Bisnis.com, JAKARTA — Emiten tambang Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menyampaikan kinerja keuangannya untuk periode kuartal I/2023 dengan peningkatan penjualan emas mencapai 95 persen.
Agus Projosasmito, Direktur Utama dan CEO BRMS mengatakan terdapat dua faktor yang mendorong kinerja keuangan BRMS semakin membaik. Pertama, kenaikan produksi emas dari periode yang sama di tahun lalu.
"Kami berharap pabrik emas kedua di Palu akan terus meningkatkan produksinya secara bertahap, sampai mencapai kapasitas penuh di pertengahan tahun ini," kata Agus dalam keterangan resminya, Sabtu (15/4/2023).
Kedua, adalah peningkatan harga jual emas yang berkontribusi terhadap kinerja keuangan BRMS yang semakin membaik.
BRMS membukukan produksi emas sebesar 79 kg atau naik 92 persen dari tahun lalu dari 41 kg. Sementara itu, penjualan emas BRMS naik menjadi US$4,8 juta di kuartal I/2023, dari US$2,46 juta di kuartal I/2022 atau naik 95 persen.
BRMS pun mencetak pendapatan sebesar US$5,8 juta atau melesat 96 persen dari tahun lalu. Laba operasional BRMS juga turut meningkat sebesar 259 persen menjadi US$1,7 juta, dibandingkan kuartal I/2022 yang sebesar US$2,96 juta.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih BRMS tercatat sebesar US$2,1 juta di kuartal I/2023. Laba bersih ini meningkat 11 persen dari US$1,9 juta di periode yang sama tahun lalu.
Manajemen melanjutkan anak usaha dari BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik emas keduanya di Palu dengan kapasitas 4.000 ton bijih per hari di bulan November 2022.
Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi dengan kapasitas penuh 4.000 ton bijih per hari di pertengahan tahun 2023.
Selain pabrik baru tersebut, CPM juga sudah menjalankan pabrik lainnya dengan kapasitas yang lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu. CPM saat ini mengoperasikan cadangan mineral sebesar 22 juta ton bijih dan sumber daya mineral sebesar 28 juta ton bijih, dengan rata-rata kandungan emas 2,4 g/t di Palu.