Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pergerakan Harga Emas Hari Ini Menguat Tipis karena Dolar AS Terjungkal

Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah.
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan menunjukkan emas di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Senin (16/1/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB, berbalik menguat dari kerugian selama tiga hari berturut-turut karena dolar AS melemah menjelang rilis data inflasi AS.

Namun harga logam kuning ini telah bertengger masih di atas US$2.000 per ounce untuk perdagangan. Kontrak emas paling aktif pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terangkat 0,76 persen menjadi US$2.019 dolar AS per ounce.

Dolar AS jatuh pada Selasa (11/4/2023) karena investor menunggu data inflasi untuk tanda-tanda lebih lanjut terkait tekanan harga, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,26 persen menjadi 102,20.

Indeks harga konsumen China, dirilis oleh Biro Statistik Nasional pada Selasa (11/4/2023), naik 0,7 persen secara tahun ke tahun pada Maret, laju paling lambat sejak September 2021 dan lebih lemah dari kenaikan 1,0 persen pada Februari. Ini menunjukkan inflasi sedang mendingin di China.

Sementara itu, Indeks Optimisme Usaha Kecil National Federation of Independent Business (NFIB) AS turun 0,8 poin pada Maret menjadi 90,1, menandai bulan ke-15 berturut-turut di bawah rata-rata 49 tahun sebesar 98.

Investor sedang menunggu rilis indeks harga konsumen AS untuk Maret, yang akan dirilis pada Rabu waktu setempat.

"Banyak pedagang fokus pada data inflasi ini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York melansir dari Antara. "Semua orang mencoba memahami apakah proses disinflasi kembali dan apakah ini memperumit apa yang dilakukan Fed."

The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan tambahan 25 basis poin pada pertemuan 2-3 Mei, sebelum berhenti pada Juni. Pasar juga memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga pada akhir tahun karena perkiraan resesi, meskipun pejabat Fed telah menekankan perlunya mempertahankan suku bunga tinggi untuk menurunkan inflasi.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 27,40 sen atau 1,10 persen, menjadi ditutup pada US$25,186 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli bertambah 0,22 persen, menjadi menetap pada US$1.005,10 per ounce.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper