Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terus Pecah Rekor, Saham Hartadinata (HRTA) Mengilap

Harga emas terus naik ke atas US$2.000 per troy ounce. Saham emiten logam emas, termasuk emiten perhiasan seperti PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) dicermati.
Ferryadi Hartadinata founder Hartadinata/hartadinata
Ferryadi Hartadinata founder Hartadinata/hartadinata

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terus naik ke atas US$2.000 per troy ounce. Saham emiten logam emas, termasuk emiten perhiasan seperti PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) layak dicermati. 

Mengutip data Bloomberg, harga emas pada perdagangan Rabu (5/4/2023) pukul 19.20 WIB terpantau kompak naik untuk emas Comex dan emas spot. Harga emas Comex naik 1,60 poin atau 0,08 persen ke US$2.039 per troy ounce. Sementara harga emas spot naik 5,80 poin atau 0,29 persen ke US$2.026,22 per troy ounce.  

Technical Analyst BNI Sekuritas Indonesia Andri Zakarias Siregar mengatakan di tengah kenaikan harga komoditasnya saham emiten emas pasti diuntungkan. 

"Saham emas bahkan menjadi top gainer karena harganya mencapai di atas US$2.000.  Kalau lihat harga komoditas naik kita hajar saham emas," katanya dalam riset, dikutip Rabu (5/4/2023). 

Andri menyebutkan target harga HRTA jika menembus Rp390, adalah menuju Rp480-Rp500. Sementara itu, supportnya berada di Rp341- Rp300. 

Sejalan, Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael mengatakan dengan model bisnis yang unik, dengan margin laba ditentukan oleh volume penjualan, membuat HRTA bisa mendapat untung besar dari kenaikan harga emas. 

Pasalnya, HRTA menjual mayoritas perhiasan emasnya melalui pengecer dan hasilnya Perseroan bisa menerima margin pendapatan termasuk dalam menerima emas sisa hasil olahan.

"Kenaikan harga emas akan sangat menguntungkan bagi HRTA karena akan meningkatkan rata-rata harga jual [ASP] dan pendapatan, sekaligus meningkatkan nilai cadangan mereka," jelas Benyamin dalam riset. 

Sucor Sekuritas memperkirakan HRTA memiliki sekitar 2,7 ton cadangan emas pada akhir 2022, naik sekitar 1 ton dari 2017. HRTA diperkirakan bisa mengantongi pendapatan mencapai rekor dengan pertumbuhan 37 persen pada 2023 senilai Rp345 miliar. 

Adapun, dengan harga emas kemungkinan bisa mencapai US$2.300 per troy ons pada akhir 2023, saham terkait emas akan mencetak kinerja gemilang tahun ini. 

HRTA sendiri masih diperdagangkan dengan 4,2 kali PE dan 0,7 kali PBV 2023, lebih murah atau terdiskon dibandingkan dengan emiten serupa. HRTA juga menarik dikoleksi mengingat Perseroan punya komitmen dividen yang menarik dan stabil sekitar 24 persen. 

"Kami memberikan rekomendasi beli untuk saham HRTA dengan target harga di Rp580, berdasarkan 7,8 kali PE 2023," jelasnya.  
Saham HRTA pada perdagangan Rabu (5/4/2023) juga terpantau naik 2,15 persen atau 8 poin ke Rp380. Sepanjang 2023 berjalan (ytd), harga saham HRTA berhasil melesat 88,12 persen, dan dalam setahun (yoy) harga saham HRTA naik 79,25 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper