Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Intiland Development Tbk. (DILD) memborong saham perusahaan 153,77 juta saham atau senilai Rp26,14 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip pada Selasa (4/4/2023), Wakil Direktur Utama DILD Utama Gondokusumo membeli 153,77 juta (153.778.684) saham seharga Rp170 per sahamnya. Dengan demikian Utama harus menggelontorkan dana hingga Rp26,14 miliar untuk menambah saham DILD.
Adapun tujuan transaksi pembelian saham ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Sebelum transaksi tersebut, Utama tercatat tidak memiliki saham DILD.
Utama membeli saham tersebut dari Komisaris DILD Sinarto Dharmawan. Hal ini berarti Sinarto menjual 153,77 juta (153.778.684) saham dengan mahar Rp170 per saham.
Melalui transaksi ini kepemilikan Sinarto menurun dari 219,68 juta (219.686.114) saham atau setara 2,12 persen menjadi 65,9 juta (65.907.430) saham atau 0,64 persen.
Baca Juga
Mayoritas saham DILD masih dipegang oleh publik dengan 4,74 miliar (4.743.200.634) saham atau setara 45,76 persen. Kemudian CGS-CIMB Securities Pte. Ltd. yang merupakan pengendali DILD memegang 1,55 miliar (1.556.878.600) saham atau setara 15,02 persen.
Selain itu, investor kawakan Lo Kheng Hong tercatat memegang 651,41 juta (651.416.700) saham atau setara 6,28 persen.
Saham DILD terpantau stagnan pada level Rp165 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan saham bergerak pada rentang Rp162-Rp166.
Sebanyak 3,76 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp618,12 juta. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp1,71 triliun.
Price earning ratio (PER) saham DILD berada di posisi minus 14,06 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 0,33 kali.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, DILD mencatatkana pendapatan usaha sebesar Rp3,14 triliun. Pendapatan ini naik 16,51 persen dari Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).
DILD mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp98,84 miliar sepanjang 2022. Capaian tersebut berbalik dari laba sebesar Rp13,13 miliar pada 2021.
Manajemen DILD mengatakan adanya pengakuan pendapatan yang cukup besar dari proyek 57 Promenade, sehingga perseroan membukukan rugi sebesar Rp98,84 miliar. Adapun proyek tersebut mulai diserahterimakan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022.
Pengakuan pendapatan dari proyek joint venture membuat porsi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali lebih besar, ketimbang kepada pemilik entitas induk. DILD mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp290,81 miliar.
“Sehingga menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 98,8 miliar pada 2022 karena Intiland hanya memiliki 36,63 persen saham,” ujar manajemen melalui situs resminya dikutip Minggu (2/4/2023).