Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Direksi Intiland (DILD) Beli Saham dari Komisaris Senilai Rp26,14 Miliar

Wakil Direktur Utama DILD Utama Gondokusumo membeli 153,77 juta (153.778.684) saham seharga Rp170 per sahamnya.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur PT Intiland Development Tbk. (DILD) memborong saham perusahaan 153,77 juta saham atau senilai Rp26,14 miliar. 

Berdasarkan keterbukaan informasi yang dikutip pada Selasa (4/4/2023), Wakil Direktur Utama DILD Utama Gondokusumo membeli 153,77 juta (153.778.684) saham seharga Rp170 per sahamnya. Dengan demikian Utama harus menggelontorkan dana hingga Rp26,14 miliar untuk menambah saham DILD.

Adapun tujuan transaksi pembelian saham ini adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung. Sebelum transaksi tersebut, Utama tercatat tidak memiliki saham DILD.

Utama membeli saham tersebut dari Komisaris DILD Sinarto Dharmawan. Hal ini berarti Sinarto menjual 153,77 juta (153.778.684) saham dengan mahar Rp170 per saham. 

Melalui transaksi ini kepemilikan Sinarto menurun dari 219,68 juta (219.686.114) saham atau setara 2,12 persen menjadi 65,9 juta (65.907.430) saham atau 0,64 persen.

Mayoritas saham DILD masih dipegang oleh publik dengan 4,74 miliar (4.743.200.634) saham atau setara 45,76 persen. Kemudian CGS-CIMB Securities Pte. Ltd. yang merupakan pengendali DILD memegang 1,55 miliar (1.556.878.600) saham atau setara 15,02 persen.

Selain itu, investor kawakan Lo Kheng Hong tercatat memegang 651,41 juta (651.416.700) saham atau setara 6,28 persen.

Saham DILD terpantau stagnan pada level Rp165 pada perdagangan hari ini. Sepanjang perdagangan saham bergerak pada rentang Rp162-Rp166.

Sebanyak 3,76 juta saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp618,12 juta. Kapitalisasi pasar tercatat mencapai Rp1,71 triliun.

Price earning ratio (PER) saham DILD berada di posisi minus 14,06 kali, sedangkan price to book value (PBV) berada di posisi 0,33 kali.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, DILD mencatatkana pendapatan usaha sebesar Rp3,14 triliun. Pendapatan ini naik 16,51 persen dari Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

DILD mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp98,84 miliar sepanjang 2022. Capaian tersebut berbalik dari laba sebesar Rp13,13 miliar pada 2021.

Manajemen DILD mengatakan adanya pengakuan pendapatan yang cukup besar dari proyek 57 Promenade, sehingga perseroan membukukan rugi sebesar Rp98,84 miliar. Adapun proyek tersebut mulai diserahterimakan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022.

Pengakuan pendapatan dari proyek joint venture membuat porsi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali lebih besar, ketimbang kepada pemilik entitas induk. DILD mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp290,81 miliar.

“Sehingga menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 98,8 miliar pada 2022 karena Intiland hanya memiliki 36,63 persen saham,” ujar manajemen melalui situs resminya dikutip Minggu (2/4/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper