Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Lo Kheng Hong (DILD) Rugi Rp98,84 Miliar, Meski Pendapatan Naik

Pengakuan pendapatan dari proyek joint venture DILD membuat porsi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali lebih besar.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Intiland Development Tbk. di Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti koleksi Lo Kheng Hong, PT Intiland Development Tbk. (DILD) membukukan rugi sebesar Rp98,84 miliar sepanjang 2022. Padahal DILD mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga 16,51 persen.

Manajemen DILD mengatakan adanya pengakuan pendapatan yang cukup besar dari proyek 57 Promenade, sehingga perseroan membukukan rugi sebesar Rp98,84 miliar. Adapun proyek tersebut mulai diserahterimakan kepada pembeli sejak penyelesaian proyek pada September 2022.

Pengakuan pendapatan dari proyek joint venture membuat porsi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali lebih besar, ketimbang kepada pemilik entitas induk. DILD mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp290,81 miliar.

“Sehingga menghasilkan rugi bersih sebesar Rp 98,8 miliar pada 2022 karena Intiland hanya memiliki 36,63 persen saham,” ujar manajemen melalui situs resminya dikutip Minggu (2/4/2023).

Sementara itu, segmen mixed-use dan high-rise menjadi kontributor utama pendapatan DILD. Beberapa bangunan dari segmen tersebut adalah 57 Promenade, Aeropolis, Rosebay, Graha Golf, Spazio Tower, 1Park Avenue, Regatta dan Praxis.

Kemudian segmen rumah tapak berasal dari penyerahan unit rumah di Talaga Bestari, Graha Natura, Serenia Hills, Magnolia Residence, South Grove, Pinang Residence dan Tierra. Lalu, untuk kawasan industri berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan Aeropolis Technopark.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, DILD mencatatkana pendapatan usaha sebesar Rp3,14 triliun. Pendapatan ini naik 16,51 persen dari Rp2,62 triliun pada periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Secara rinci, DILD mencatatkan penjualan sebesar Rp2,42 triliun atau naik 18,86 persen, dan pendapatan usaha sebesar Rp3,14 triliun atau naik 8,6 persen.

Adapun penjualan terdiri dari segmen high rise sebesar Rp1,55 triliun atau naik 50,18 persen, segmen perumahan sebesar Rp630,57 miliar atau turun 9,15 persen, dan kawasan industri sebesar Rp246,32 miliar atau turun 106,48 persen.

Kemudian beban pokok penjualan dan beban langsung DILD mencapai Rp1,87 triliun sepanjang 2022. Beban tersebut naik 16,51 persen dari Rp2,62 triliun pada 2021.

DILD mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp98,84 miliar sepanjang 2022. Capaian tersebut berbalik dari laba sebesar Rp13,13 miliar pada 2021.

Jumlah aset DILD mencapai Rp16,35 triliun sepanjang 2022. Aset tersebut turun dari Rp16,46 triliun dibanding akhir Desember 2021.

Kemudian, jumlah liabilitas DILD turun menjadi Rp10,13 triliun sepanjang 2022. Jumlah liabilitas tercatat mencapai Rp10,41 triliun per 31 Desember 2021.

Sementara itu, jumlah ekuitas DILD mencapai Rp6,21 triliun sepanjang 2022. Ekuitas tersebut naik dari Rp6,04 triliun pada akhir 2021. Kas dan setara kas akhir tahun DILD menurun 50,83 persen dari Rp1,75 triliun menjadi Rp1,16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper