Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi akan terpengaruh volatilitas dolar AS setelah Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) kembali memberikan sinyal pengetatan moneter.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah hari ini cenderung dibuka berfluktuatif namun berpotensi ditutup menguat pada kisaran Rp15.010- Rp15.100 per dolar AS.
Pergerakan rupiah dipengaruhi oleh banyak upaya yang bisa dilakukan Bank Indonesia dan regulator terkait untuk menurunkan laju inflasi yang saat ini berada di level 5,47 persen per Februari 2023.
“Sehingga untuk mengendalikan inflasi tak melulu harus menempuh jalur dengan menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR),” jelasnya dalam riset harian, dikutip Jumat (31/3/2023).
Ada kebijakan lain yang harus juga berperan untuk menurunkan hal tersebut. Ketika inflasi terkendali, maka suku bunga juga bisa dikontrol. Namun, untuk mengendalikan inflasi tidak melulu terkait suku bunga saja, melainkan ada peran fiskal dan lainnya.
Meski demikian, kebijakan moneter Bank Indonesia akan selalu siap mendukung pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Apalagi inflasi saat ini sudah mendingin, namun perkirakan suku bunga masih tetap tinggi pada 2023.
Baca Juga
Sebelumnya, pada rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 15-16 Maret 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50 persen.
Mengutip Bloomberg, Jumat (31/3/2023), The Fed kembali memberikan sinyal pengetatan moneter lebih lanjut, bahkan setelah runtuhnya tiga bank AS awal bulan ini.
Presiden Fed Boston Susan Collins mengatakan pengetatan moneter diperlukan. Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan Bank Sentral dapat menaikkan suku lebih jika risiko inflasi bertahan. Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan dia berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen dan belum sepenuhnya jelas mengenai apa dampak gejolak sistem keuangan.
Rupiah ditutup menguat 0,34 persen atau 51,5 poin ke level Rp14.995 per dolar AS. Tren penguatan juga terjadi pada sejumlah mata uang Asia lainnya.
Hingga akhir perdagangan, baht Thailand menguat 0,08 persen, yuan China menguat 0,04 persen, dan rupee India menguat 0,10 persen.
Rupiah terapresiasi 0,52 persen atau 78 poin ke Rp14.969 per dolar AS pada 12.00 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,05 persen atau 0,06 poin ke 102,20.
Rupiah terus menguat 0,51 persen atau 77 poin ke Rp14.970 per dolar AS pada 10.48 WIB.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,07 persen atau 0,08 poin ke 102,22.
Rupiah berhasil menguat dengan menembus ke bawah Rp15.000 hari ini.
Rupiah terpantau menguat 0,54 persen atau 81 poin ke Rp14.966 per dolar AS pada 10.25.