Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hasnur Internasional (HAIS) Pecahkan Rekor Laba Bersih Berkat Batu Bara

PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mencatatkan laba bersih Rp116,13 miliar pada 2022 berkat kenaikan angkutan volume batu bara.
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) meresmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.
PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) meresmikan dua kapal baru yakni kapal Tunda Hasnur 113 dan tongkang Hasnur 333.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HAIS) mencatatkan laba bersih Rp116,13 miliar pada 2022 berkat kenaikan angkutan volume batu bara.

Jumlah tersebut naik 231,6 persen yoy jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Direktur Utama Hasnur Internasional Shipping Jayanti Sari mengatakan pencapaian tersebut merupakan pencapaian tertinggi dalam sejarah.

“Kami panjatkan syukur dan sampaikan terima kasih kepada pelanggan, karyawan dan pemegang saham atas capaian ini,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Jumat (31/3/2023). 

Menurutnya HAIS mencatatkan pendapatan sebesar Rp781,0 miliar, meningkat 82,3 persen dari Rp428,3 miliar di periode yang sama tahun lalu.

Naiknya topline perseroan ditopang oleh banyaknya permintaan pelayaran batu bara dikarenakan peningkatan permintaan batu bara dan sedikitnya tongkang yang tersedia turut mendongkrak kinerja perusahaan. 

Sepanjang 2022, HAIS mengangkut 9,6 juta mt kargo atau naik 30,9 persen YoY.

Sebelumnya, Direktur Hasnur International Shipping Soma Ariyaka menargetkan pertumbuhan volume kargo hingga 9 juta metrik ton pada 2023 mendatang. Kinerja tersebut seiring dengan penambahan kapal baru yang ditargetkan mencapai 3 set kapal tongkang (tug and barge).

"Target volume di awal tahun mencapai 8 juta metrik ton pada 2022 dan ini bisa dicapai melihat kinerja per November 2022 ini. Pada 2023, target kami 9 juta metrik ton," jelasnya dalam paparan publik.

Selain itu, Soma menjelaskan terus memperbaiki aktivitas selain pengangkutan yang utama, seperti bongkar muat di pelabuhan asal dan tujuan.

Menurutnya, dengan hitungan volume yang semakin besar ke depan, perbaikan proses non value added dibuat seefisien mungkin. Hal ini yang dilakukan melalui pilar integrasi dan menjadi pengelola sejumlah pelabuhan baik asal maupun tujuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper