Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak mixed dalam rentang 6.775 hingga 6.890 pada perdagangan hari ini, Jumat (31/3/2023) setelah kemarin ditutup melemah 0,45 persen.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani menjelaskan katalis datang dari eksternal dan internal yaitu International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dapat mencapai level 5 persen.
Proyeksi tersebut lebih tinggi dibanding proyeksi IMF dalam laporan World Economic Outlook edisi Januari 2023 lalu di level 4,8 persen.
“Proyeksi tersebut seiring dengan neraca transaksi berjalan yang terjaga, serta masuknya investasi asing langsung yang kuat,” katanya dalam riset harian, Jumat (31/3/2023).
Selain itu, inflasi Indonesia yang terkendali dan sistem keuangan yang terjaga stabil mampu meredam gejolak global yang signifikan sehingga ekonomi Indonesia diproyeksi akan tumbuh kuat dan inklusif.
Dari mancanegara, Amerika Serikat melaporkan GDP growth rate untuk periode kuartal-IV 2022 tercatat di level 2,6 persen, level tersebut lebih rendah dari proyeksi pada level 2,7 persen.
Baca Juga
Klaim data tunjangan pengangguran awal yang berakhir pada 25 Maret 2023 juga tercatat naik menjadi 198 ribu, lebih tinggi dari konsensus di 196 ribu dan diatas periode sebelumnya yang tercatat sebesar 191 ribu.
Sementara itu, retail sales Korea Selatan pada periode Februari 2023 tercatat tumbuh 5,3 persen MoM, melampaui periode sebelumnya yang tercatat kontraksi minus 2,1 persen MoM.
Seiring dengan prediksi dan katalis IHSG hari ini, beberapa saham menjadi pilihan Ajaib Sekuritas adalah:
AKRA
- Buy: 1575
- TP: 1625
- Stop loss: 1540
- Bergerak uptrend ditutup di atas MA-5, MA-20, dan MA-50. Stochastic bergerak di area overbought dan MACD line dan bar histogram dalam momentum bullish yang terjaga.
MAPA
- Buy : 4.730
- TP : 4.900
- Stop loss : 4.670
- Bullish trend, volume naik signifikan, stochastic pada area overbought dan MACD dalam momentum positif.
BIRD
- Buy : 1775
- TP : 1830
- Stop loss : 1750
- Bergerak bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-50. Volume down indikasi tekanan jual melemah, stochastic di area overbought dan MACD line dan bar histogram dalam momentum bullish.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.