Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daya Tarik IPO Jumbo untuk Ramaikan Transaksi Saham Bursa

BEI terus mengupayakan peningkatan RNTH dengan menambah sisi permintaan maupun penawaran saham.
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kantor PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Senin (6/3/2023). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Rata-rata nilai transaksi Harian (RNTH) pasar saham sepanjang 2023 masih di bawah target Rp14,75 triliun yang dipatok Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampai Rabu (29/3/2023), RNTH bertengger di Rp10,12 triliun dan pada Februari 2023 hanya di level Rp9,8 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan otoritas bursa terus mengupayakan peningkatan RNTH dengan menambah sisi permintaan maupun penawaran saham. Upaya tersebut diharapkan bisa menambah daya tarik pasar modal Tanah Air.

Dari sisi permintaan, Nyoman Yetna mengatakan BEI Bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Self-Regulatory Organizations (SRO) secara aktif mendorong peningkatan jumlah investor.

Sementara untuk sisi penawaran, penambahan jumlah perusahaan tercatat diharapkan bisa mengerek nilai transaksi. Per 30 Maret 2023, tercatat telah ada 27 perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di bursa dengan total nilai emisi mencapai Rp12,39 triliun.

“Untuk RNTH yang masih di bawah target, ini periodenya masih sampai Maret 2023 dan dari pasokan sudah bertambah. Saya tidak di konteks menjawab soal target. Namun kami terus melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan daya tarik bursa,” kata Nyoman ketika ditemui, Kamis (30/3/2023).

Nyoman mengemukakan bahwa sejauh ini telah terdapat 37 perusahaan dalam pipeline IPO. Meski tidak memperinci nilai dana IPO yang berpotensi diraih, dia mengatakan bahwa lebih dari 70 perusahaan yang mengantre untuk mencatatkan sahamnya merupakan perusahaan dengan kategori aset menengah hingga besar.

Di laman e-IPO, sejauh ini terdapat beberapa perusahaan yang akan melantai dengan nilai IPO besar. Di antaranya adalah perusahaan pengolah nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) dengan potensi IPO Rp10 triliun dan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) dengan potensi Rp8,74 triliun.

“Menaikkan permintaan ditempuh dengan menambah investor dan menambah pasokan dengan dengan tambahan perusahaan tercatat. Dari perusahaan tercatat sendiri, dari segi ukuran mayoritas di pipeline adalah medium ke besar. Tentu harapan kami dengan ini bisa menjadi trigger agar appetite meningkat, termasuk ke jumlah transaksi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper