Bisnis.com, JAKARTA — Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) telah resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun nilai surat utang ini mencapai Rp2,9 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 milik Protelindo tersebut resmi tercatat di BEI pada Jumat (24/3/2023). Obligasi ini memiliki 2 seri, yakni Seri A sebesar Rp2,7 triliun dengan bunga 6,35 persen dan jangka waktu 370 hari, serta Seri B sebesar Rp145 miliar dengan bunga 6,6 persen dan jangka waktu 3 tahun.
Surat utang tersebut telah diperingkat oleh PT Fitch Ratings Indonesia dengan peringkat AAA(idn). Adapun yang bertindak sebagai wali amanat dalami emisi tersebut adalah PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Sebagai informasi, total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp25,43 triliun.
Dengan dicatatnya Obligasi Protelindo, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,38 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.468,00 triliun dan US$452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.
Baca Juga
Di sisi lain, anak usaha emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR) ini telah mendapatkan pinjaman dari PT Bank BPTN Tbk. (BPTN) senilai total Rp2,5 triliun.
Pinjaman tersebut juga diberikan kepada anak usaha lainnya yakni PT Iforte Solusi Infotek, PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR), PT BIT Teknologi Nusantara (BIT).
Adapun tujuan diberikannya pinjaman tersebut adalah untuk kebutuhan korporasi para peminjam secara umum, termasuk tetapi tidak terbatas pada kebutuhan modal kerja.
Tanggal jatuh tempo akhir terkait Protelindo, maksimum 12 bulan dari tanggal penarikan terakhir fasilitas. Sementara untuk Iforte, SUPR, dan BIT, maksimum 6 bulan dari tanggal penarikan terakhir fasilitas.