Bisnis.com, JAKARTA - Emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada 202, tetapi laba bersih menurun akibat rugi atas investasi yang belum direalisasi.
Emiten telekomunikasi ini melaporkan laba usaha TLKM Rp39,58 triliun pada 2022, turun dari posisi tahun lalu Rp47,56 triliun pada 2021. Turunnya laba usaha ini akibat adanya kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi, yakni senilai Rp6,43 triliun, dari sebelumnya keuntungan sebesar Rp3,43 triliun secara tahunan.
Telkom menjelaskan, jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) per Desember 2022 adalah sebesar Rp6,74 triliun, disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.
TLKM pun mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp20,75 triliun pada 2022. Laba bersih ini turun 16,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp24,76 triliun.
Di sisi lain, Telkom mencatatkan pendapatan Rp147,3 triliun hingga akhir 2022. Pendapatan ini meningkat 2,86 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp143,21 triliun.
Pendapatan TLKM didorong oleh pendapatan telepon selular sebesar Rp12,05 triliun, telepon tidak bergerak Rp1,53 triliun, pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp69 triliun, dan pendapatan Indihome sebesar Rp28,02 triliun.
Baca Juga
Adapun hingga kuartal III/2022, TLKM mencatatkan penerimaan kas dari pelanggan dan operator lain sebesar Rp146,26 triliun, dengan arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi sebesar Rp73,35 triliun.
Sementara itu, arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi senilai Rp39,25 triliun. Kas dan setara kas TLKM pada akhir periode adalah sebesar Rp31,94 triliun.
Telkom mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi Rp275,19 triliun di akhir 2022, dari Rp277,18 triliun pada penghujung Desember 2021. Jumlah liabilitas TLKM turun menjadi Rp125,93 triliun di akhir 2022, dari Rp131,78 triliun di akhir Desember 2021. Sementara itu, jumlah ekuitas TLKM naik menjadi Rp149,26 triliun dari sebelumnya Rp145,39 triliun.