Bisnis.com, JAKARTA — PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) membukukan rugi bersih Rp40,5 triliun usai IPO pada April tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, rugi bersih GOTO naik 56 persen dari posisi tahun sebelumnya Rp25,9 triliun. Sebagai informasi, peningkatan signifikan itu terjadi usai Gojek dan Tokopedia melakukan merger pada Januari 2022.
Rugi bersih GOTO membengkak akibat terjadi penurunan nilai goodwill yang mencapai Rp11 triliun. Sebagai informasi goodwill adalah bentuk pengakuan manfaat ekonomi masa depan yang mungkin dihasilkan dari aset yang diakuisisi. Adapun pos ini tidak berpengaruh terhadap kas dan bisnis perseroan.
Selain itu terjadi pencatatan akutansi berupa penurunan nilai investasi dan pencatatan kompensasi berbasis saham sebagai akibat perubahan asumsi. Manajemen GOTO menyebut bila tanpa penyesuaian rugi bersih sebesar Rp19,5 triliun sedangkan bila setelah penyesuaian menjadi Rp6,5 triliun.
Dari sisi pendapatan GOTO mencatakan top line mencapai Rp11,3 triliun. Belum lama ini GOTO melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 600 posisi pada Jumat (10/3/2023). Analis melihat langkah GOTO ini akan berdampak positif bagi perusahaan.
Analis Ciptadana Sekuritas Gani dalam risetnya menjelaskan GOTO menerapkan proses perampingan bisnis dengan inisiatif utama berupa konsolidasi bisnis di seluruh ekosistem, penilaian ulang prioritas dan pengurangan bisnis dan proyek non-inti.
Baca Juga
"Sebagai gambaran, ada bagian tertentu dari bisnis Mitra Tokopedia yang akan ditutup. Selain itu perusahaan akan memanfaatkan lebih banyak teknologi sistem untuk mempercepat eksekusi, mengurangi rekonsiliasi manual dan margin kesalahan, serta meningkatkan layanan," ujar Gani, Senin (13/3/2023).
Dia melanjutkan, sebagai hasil dari program ini, sekitar 600 posisi di seluruh ekosistem akan terpengaruh, dengan jumlah pasti karyawan yang terdampak tidak diungkapkan. Namun, lanjutnya, pembicaraan pasar yang beredar menyebut lebih dari satu karyawan dapat terkena dampak dalam satu posisi.
Oleh karena itu, jumlah karyawan yang terkena dampak dapat mendekati, jika tidak lebih tinggi dari program sebelumnya.
Gani menuturkan, meskipun pihaknya bersimpati terhadap karyawan yang terken dampak, hal ini merupakan langkah positif bagi perusahaan. Menurutnya, biaya personel GOTO per karyawan merupakan yang tertinggi di antara perusahaan teknologi lainnya di Indonesia.
Per 9 bulan 2022, menurut Ciptadana Sekuritas biaya pegawai GOTO mencapai Rp50,6 juta per karyawan per bulan, dibandingkan dengan BUKA sebesar Rp34,7 juta, dan BELI sebesar Rp40 juta.
Ciptadana Sekuritas menilai penghematan di area ini akan membantu GOTO dalam mengurangi biaya tetapnya.
Adapun Ciptadana Sekuritas mempertahankan peringkat beli terhadap saham GOTO pada target price (TP) Rp190 per saham. Pihaknya berharap GOTO dapat meniru Sea Limited yang telah mengumumkan pembukuan laba pertamanya.