Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, BYAN dan GOTO Jadi Pemberat

IHSG mengawali perdagangan awal pekan dengan dibuka melemah 0,18 persen ke level 6.668,09.Sejumlah saham seperti BYAN dan GOTO terpantau terkoreksi.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan awal pekan, Senin (20/3/2023), dengan pelemahan 0,18 persen ke level 6.668,09 setelah sempat menguat pada Jumat pekan lalu. Adapun saham BYAN dan GOTO juga terpantau terkoreksi pada perdagangan hari ini. 

IHSG sempat bergerak ke posisi tertinggi 6.678,23 sesaat setelah pembukaan, kemudian menyentuh posisi terendah di 6.651,33. Sebanyak 104 saham menghijau, 117 saham melemah, dan 264 saham di posisi yang sama dengan penutupan perdagangan sebelumnya.

Mayoritas indeks sektoral mengawali pembukaan di zona merah dengan pelemahan tertinggi pada sektor energi yang turun 1,14 persen. Kemudian disusul sektor industri dengan pelemahan 0,67 persen, dan sektor teknologi melemah 0,45 persen.

Beberapa sektor yang menguat adalah industri dasar sebesar 0,42 persen dan consumer non-cyclical nak 0,06 persen.

Sementara itu, saham-saham penghuni top 10 big cap terpantau mengawali perdagangan di berbagai posisi. Sampai pukul 09.05 WIB, BBCA dan BBNI memimpin kenaikan dengan menguat 0,60 persen dan 0,55 persen.

Sementara itu, BYAN dan GOTO menjadi big cap dengan koreksi terdalam, masing-masing turun 2,53 persen dan 0,86 persen. TLKM, BMRI, dan ASII terpantau dibuka stagnan di harga yang sama dengan penutupan pekan lalu.

PT Haloni Jane Tbk. (HALO) masuk deretan top gainers di awal perdagangan dengan kenaikan 14,55 persen. Kemudian disusul ARCI dan MITI masing-masing dengan kenaikan 10,18 persen dan 10,07 persen.

Di sisi lain, emiten Prajogo Pangestu CUAN melemah menyentuh ARB 6,94 persen ke Rp670 per saham. Lalu mengekor di belakangnya TRIN dengan koreksi 6,77 persen dan MTSM turun 6,40 persen.

Phintraco Sekuritas dalam riset hariannya menyebutkan volatilitas tinggi indeks-indeks di Wall Street berlanjut pada Jumat (17/3/2023). Sektor keuangan kembali menjadi pemberat Wall Street setelah mengemukanya kabar konsorsium bank di AS berencana membantu likuiditas First Republic Bank.

“Tampaknya kekhawatiran pelaku pasar terhadap kondisi sektor keuangan di AS masih cukup besar meskipun regulator di AS juga telah melakukan sejumlah langkah untuk menjaga stabilitas sektor keuangan di AS,” tulis Phintraco.

Sentimen eksternal di atas berpotensi mengubah arah pergerakan IHSG, terutama pada awal pekan. Meski secara teknikal IHSG berpeluang melanjutkan rebound, tetapi Phintraco mengingatkan agar pelaku pasar tetap mewaspadai potensi fluktuasi IHSG dalam rentang 6.600–6.750.

Harga saham-saham energi, terutama produsen batu bara berpotensi melanjutkan rebound. Hal ini dipicu ekspektasi normalisasi harga komoditas menyusul pertemuan antara Arab Saudi dengan Rusia (16/3/2021). Saham di sektor ini yang dapat diperhatikan meliputi ADRO, PTBA, ITMG, HRUM dan UNTR.

Selain itu, keputusan RDG Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen tampaknya akan membangun keyakinan bahwa FOMC 22 Maret 2023 juga akan mempertahankan suku bunga acuan di 4,75 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper