Bisnis.com, JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia baru saja mengumumkan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen. Analis melihat langkah BI mempertahankan suku bunga acuan ini dapat berpengaruh positif terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti mengatakan dampak dari kebijakan BI ini akan positif terhadap IHSG untuk perdagangan esok hari.
"Sebagaimana BI yang mempertahankan suku bunga dinilai sebagai langkah menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak pasar keuangan global saat ini," kata Desy kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023).
Sebagaimana diketahui, setelah anjlok ke zona merah tiga hari berturut-turut pada pekan ini, IHSG hari ini terperosok dan menyentuh rekor terendah baru sepanjang tahun berjalan 2023 di level 6.565,73, atau di bawah dari level terendah sebelumnya 6.584,45 pada 11 Januari 2023.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan IHSG diperkirakan akan melanjutkan pelemahan ke kisaran support level 6.480-6.500 pada esok hari, Jumat (16/3/2023) setelah pengumuman RDG BI.
Dia menjelaskan, RDG Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen. Hal ini memicu pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,07 persen ke Rp15.371 per dolar AS di Kamis sore (16/3/2023). Kondisi tersebut diperkirakan memicu pelemahan lanjutan nilai tukar Rupiah dalam beberapa hari kedepan.
Baca Juga
"Selain itu, pelaku pasar juga mengantisipasi keputusan The Fed yang diperkirakan akan menaikkan The Fed Rate sebesar 25 bps dalam FOMC 22 Maret 2023," ucap Rio.
Adapun dia menilai dengan langkah BI mempertahankan suku bunga acuan ini, saham-saham defensif dan consumer-related menjadi top picks Phintraco Sekuritas untuk saat ini. Saham-saham tersebut di antaranya INDF, ICBP, SIDO, MAPI, TLKM, dan ASII.
Sementara itu, Pilarmas Sekuritas memprediksi saham-saham yang akan terdampak dari aksi BI ini yaitu saham perbankan, properti, dan otomotif.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.