Bisnis.com, JAKARTA – Saham-saham sektor transportasi dan logistik serta konsumer non siklikal diproyeksikan bisa mendulang cuan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) Indeks transportasi dan logistik (IDXTRANS) dan Indeks konsumer non siklikal (IDXNONCYC) mencatatkan kinerja paling positif secara tahun berjalan (year to date/ytd) dari total 42 indeks yang ada per 14 Maret 2023. Dua indeks tersebut mencatatkan pertumbuhan positif masing-masing 4,34 persen dan 0,17 persen secara ytd.
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan kedua indeks tersebut tumbuh paling positif dari penghentian PPKM pada awal 2023. Selain itu, pemulihan konsumsi masyarakat yang ditunjukkan dari Indeks Keyakinan Konsumen juga menopang penguatan indeks ini.
Rio menyebut saham-saham yang menopang sektor transportasi dan logistik antara lain adalah PT Temas Tbk. (TMAS) dengan kenaikan 17,32 persen ytd, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk. (LAJU) dengan kenaikan 3,59 persen, dan PT Blue Bird Tbk. (BIRD) dengan kenaikan 1,68 persen.
Sementara itu untuk saham-saham yang menopang sektor Consumer Non-Cyclicals diantaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang naik 39,44 persen ytd, disusul PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan kenaikan 36,31 persen, PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) yang naik 14,29 persen, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) yang naik 7,55 persen, dan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) dengan laju 6,00 persen.
“Hal ini menopang penguatan Sektor Transportasi dan Logistik, dan Sektor Konsumer Non-Cyclicals,” kata Rio kepada Bisnis, Kamis (16/3/2023).
Baca Juga
Menurut Rio dua sektor tersebut masih menarik terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini mengingat tingkat konsumsi masyarakat yang kembali pulih, terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) per Februari 2023 yang berada di 122.4 dibanding rata-rata IKK pra-pandemi yakni 124.5.
Menurut dia angka tersebut menunjukkan pemulihan konsumsi masyarakat ke level pra-pandemi dan berpotensi menjaga permintaan atau spending masyarakat karena pemulihan ekonomi pasca-covid-19.
Selain itu, potensi peningkatan volume kendaraan menyusul mudik dan Hari Raya Idul Fitri. Hal ini berpotensi meningkatkan pendapatan pada sektor Transportasi dan emiten jalan tol.
Di sisi lain, lanjut Rio, inflasi Indonesia diperkirakan turun ke kisaran 1 persen hingga 3 persen yoy pada 2023. Hal ini juga ditunjukkan dari inflasi pada Februari 2023 di 5,47 persen yoy dari level 5,95 persen yoy per September 2022.
“Dengan demikian, kedua sektor tersebut berpotensi mencatatkan kenaikan kinerja atau pendapatan menjelang Hari Raya Idul Fitri,” kata dia.