Bisnis.com, JAKARTA - Berbagai emiten mulai membagikan dividen tahun buku 2022 hingga pekan kedua Maret 2023 ini. Salah satunya, yakni PT Bank Mega Tbk. (MEGA) milik konglomerat Chairul Tanjung.
RUPST Bank Mega menyepakati adanya pembagian dividen tunai sebesar Rp2,84 triliun, atau senilai Rp241,61 per saham. Dividen tersebut setara dengan 70 persen dari perolehan laba bersih 2022 yang tercatat sebesar Rp4,05 triliun.
Chairul Tanjung atau CT diketahui mengendalikan MEGA melalui PT Mega Corpora. Mega Corpora saat ini menggenggam sebanyak 6,81 miliar saham MEGA, atau setara 58,02 persen kepemilikan.
Sementara itu, sisa saham MEGA sebanyak 4,92 miliar dimiliki publik atau sebanyak 41,98 persen kepemilikan. Dengan jumlah kepemilikan tersebut, CT melalui Mega Corpora menerima dividen sebesar Rp1,64 triliun dari MEGA.
MEGA menyebutkan akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen di pasar regular atau negosiasi jatuh pada 6 Maret 2023 dan di pasar tunai pada 8 Maret 2023.
Sementara itu, awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex dividen di pasar reguler dan negosiasi jatuh pada 7 Maret 2023 dan di pasar tunai pada 9 Maret 2023.
Baca Juga
Adapun jadwal daftar pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen atau recording date pada 8 Maret 2023. Selanjutnya, pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2022 dijadwalkan pada 28 Maret 2023.
Sebagaimana diketahui, Bank Mega mencatatkan laba bersih Rp4,05 triliun di 2022, tumbuh 1,11 persen dari 2021 sebesar Rp4,01 triliun.
Pendapatan bunga Bank Mega pun tercatat mengalami pertumbuhan 11,82 persen secara tahunan, menjadi Rp9,07 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp8,11 triliun. Kenaikan pendapatan bunga diiringi oleh beban bunga yang menyusut hingga 2,12 persen secara tahunan, dari Rp3,27 triliun menjadi Rp3,2 triliun.
Hal tersebut membuat pendapatan bunga bersih Bank Mega naik 21,24 persen year on year (yoy), menjadi Rp5,87 triliun dari Rp4,84 triliun. Kemudian tercatat laba operasional perusahaan meningkat 1,18 persen yoy menjadi Rp5 triliun dari Rp4,94 triliun.