Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Lirik Bisnis Tambang Nikel dan EBT

Indo Tambangaraya Megah (ITMG) mencermati potensi diversifikasi ke tambang nikel dan sektor energi terbarukan (EBT) di 2023.
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mencermati potensi diversifikasi ke tambang nikel dan tembaga, serta ke sektor energi baru terbarukan (EBT). 

Direktur Corporate Communications & Investor Relations ITMG Yulius Gozali mengatakan saat ini ITMG belum memiliki rencana untuk melakukan diversifikasi ke arah hilir dengan ekspansi di sektor kendaraan listrik atau electric vehicle

"Mungkin rencananya ke hulu dulu. Nanti setelah hulu, ke depan mungkin ada rencana ke situ. Karena pemegang saham kami Banpu sudah punya pabrik batu baterai yang digunakan mendukung kendaraan listrik, jadi prioritasnya ke hulu dulu," ucap Yulius, Rabu (15/3/2023). 

Sebelumnya ITMG menyampaikan pada bisnis pertambangan, ITMG akan terus melakukan eksplorasi aset tambangnya untuk memastikan pertumbuhan organik atas cadangan batu bara yang dimiliki, mengembangkan lahan tambang yang baru, dan memperhatikan peluang yang ada pada mineral lain.

Selain melakukan diversifikasi ke tambang mineral lain, ITMG juga melakukan diversifikasi ke energi terbarukan, salah satunya melalui PT Cahaya Power Indonesia (CPI), yang merupakan entitas ITMG melalui PT ITM Bhinneka Power (IBP). CPI diketahui telah menyelesaikan dua instalasi panel surya di dua restoran McDonalds di Jakarta.

Selain itu, ITMG juga tengah menyelesaikan konstruksi PLTS di pelabuhan Bunyut, dengan kapasitas 2 Megawatt (MW) yang diharapkan dapat beroperasi semester I/2023.

"Kami melihat diversifikasi di bisnis kami. Jadi menuju ke 2025 dan beyond, kita akan lihat tiga bisnis ITM, tidak hanya coal mining, tetapi juga non-coal mining, energi, dan energi terbarukan," tuturnya.

Untuk 2023, ITMG akan menganggarkan belanja modal sebesar US$5,9 juta dari total capex US$84,3 juta untuk untuk proyek-proyek energi terbarukan, seperti untuk membeli solar panel. 

"Jadi capexnya tidak besar. Akan tetapi kalau sisi investasi, ke akuisisi solar farm, hydro solar farm, tidak masuk ke capex, investasinya terpisah," tuturnya. 

Adapun sisa capex US$1,8 juta akan digunakan ITMG untuk mendukung kegiatan lainnya, terutama untuk aspek ESG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper