Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat peningkatan dalam penerbitan obligasi oleh industri multifinance pada semester II/2024. Berdasarkan data Pefindo, terdapat enam perusahaan yang telah menerbitkan obligasi dari 1 hingga 19 Juli 2024, dengan total penerbitan mencapai Rp4,77 triliun.
Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin menyatakan angka tersebut sudah mencapai sepertiga dari total penerbitan pada semester I/2024. "Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan semester sebelumnya," ujar Ahmad kepada Bisnis, Rabu (24/7/2024).
Ahmad optimistis bahwa penerbitan obligasi industri multifinance pada semester II/2024 akan terus meningkat. Ia juga menyebutkan bahwa ekspektasi penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini bisa menjadi katalis bagi penurunan yield benchmark, yang pada gilirannya akan mempengaruhi penurunan harga di pasar obligasi korporasi. "Jika suku bunga benar-benar turun pada semester II/2024, saya berharap hal ini akan mendorong penurunan kupon dan menarik minat perusahaan multifinance untuk mengakses pasar surat utang," tambah Ahmad.
Selain itu, penurunan suku bunga juga diperkirakan dapat meningkatkan permintaan terhadap jasa multifinance. Pefindo mencatat bahwa jumlah surat utang yang jatuh tempo pada semester I/2024 juga cukup besar, dengan Rp6,79 triliun jatuh tempo pada kuartal III/2024 dan Rp6,09 triliun jatuh tempo pada kuartal IV/2024.
"Saya berharap penerbitan surat utang dari industri multifinance pada 2024 setidaknya sama atau lebih tinggi daripada 2023, yang mencapai Rp32,77 triliun. Hingga semester pertama 2024 ini, total penerbitan baru sekitar 40,40% dari realisasi pada 2023," jelas Ahmad.
Sebelumnya, Pefindo mencatat bahwa nilai penerbitan surat utang oleh industri multifinance mencapai Rp13,24 triliun selama semester I/2024. Angka ini merupakan yang terbesar dibandingkan dengan industri lainnya seperti pulp dan kertas yang mencapai Rp12,75 triliun dan lembaga keuangan khusus sebesar Rp7,68 triliun.
Baca Juga
Namun, penerbitan surat utang multifinance pada semester I/2024 mengalami penurunan sebesar 12,35% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp15,11 triliun. Secara nasional, total penerbitan surat utang pada semester I/2024 mencapai Rp61,29 triliun, meningkat 33,29% secara tahunan dibandingkan dengan Rp45,99 triliun pada semester I/2023.
Dengan optimisme peningkatan penerbitan obligasi pada semester II/2024, industri multifinance diharapkan dapat memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk memperkuat posisi mereka di pasar obligasi korporasi.
Surat Utang Jatuh Tempo Berdasarkan Industri dan Kuartal:
Industri |
Kuartal I/2024 |
Kuartal II/2024 |
Kuartal III/2024 |
Kuartal IV/2024 |
Total |
Multifinance |
Rp4,26 triliun |
Rp9,15 triliun |
Rp6,79 triliun |
Rp6,08 triliun |
Rp26,29 triliun |
Bank |
Rp3,8 triliun |
Rp5,02 triliun |
Rp5,56 triliun |
Rp10,29 triliun |
Rp24,68 triliun |
Telekomunikasi |
Rp7,07 triliun |
Rp1,96 triliun |
Rp2,12 triliun |
Rp4,47 triliun |
Rp15,63 triliun |
Konstruksi |
Rp629 miliar |
Rp1,83 triliun |
Rp2,67 triliun |
Rp250 miliar |
Rp5,38 triliun |
Pulp dan kertas |
Rp2,1 triliun |
NA |
Rp4,01 triliun |
Rp2,35 triliun |
Rp8,48 triliun |
Properti |
Rp305 miliar |
Rp918 miliar |
Rp1,63 triliun |
Rp1,60 triliun |
Rp4,46 triliun |
Lainnya |
Rp12,52 triliun |
Rp15,86 triliun |
Rp19,69 triliun |
Rp17,44 triliun |
Rp65,52 triliun |