Bisnis.com, JAKARTA – Emiten komponen otomotif PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mencatatkan penurunan laba bersih akibat lesunya industri otomotif dalam negeri. Kendati demikian, perseroan masih mencatatkan peningkatan penjualan ke segmen kendaraan roda dua (2W) sebesar 2,6% YoY pada Semester pertama 2024.
President Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menyebutkan efisiensi operasional mampu meningkatkan pangsa pasar pada segmen 2W menjadi salah satu pendorong pertumbuhan penjualan segmen tersebut, yang merupakan penyumbang 60% dari total penjualan.
“Pertumbuhan positif segmen kendaraan roda dua di tengah penurunan yang terjadi pada aktivitas bisnis industri otomotif ini merupakan bukti dari efisiennya operasional DRMA, serta menunjukkan peluang ekspansi di segmen kendaraan roda dua,” katanya, Sabtu (27/9/2024).
Total penjualan DRMA pada Semester I/2024 tercatat Rp2,6 triliun lebih rendah dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,7 triliun akibat penurunan kegiatan bisnis yang terjadi pada industri otomotif nasional. Laba bersih tercatat sebesar Rp242,0 miliar dibandingkan laba bersih semester I tahun sebelumnya yang sebesar Rp 352,3 miliar.
Irianto menambahkan DRMA melihat potensi perbaikan penjualan otomotif di Semester II 2024 masih terbuka lebar. Salah satu harapan pendorong pertumbuhan datang dari pasar kendaraan roda dua yang memiliki performa penjualan domestik yang lebih baik dibandingkan penjualan kendaraan roda empat.
Selain itu, penjualan sepeda motor listrik yang semakin banyak, akan menjadi salah satu penggerak pertumbuhan penjualan kendaraan roda dua ke depannya.
Baca Juga
Menurut Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), kinerja penjualan kendaraan listrik jenis roda dua pada Semester I – 2024 sudah melampaui penjualan tahun 2023.
Perseroan juga melihat rencana Astra Honda Motor (AHM) untuk meluncurkan kendaraan listrik roda dua juga akan mendatangkan peluang besar, mengingat kemampuan manufaktur DRMA untuk memproduksi komponen baik untuk kendaraan listrik maupun kendaraan ICE (internal combustion engine) alias kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak.
Sementara itu, PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), perusahaan patungan
DRMA dengan Kyungshin Corporation (Korea), telah mengamankan pengiriman ekspor pertamanya senilai $2 juta ke AS pada Mei 2024. Hasilnya, pada semester I 2024 DKI mencatat peningkatan pendapatan sebesar 61,2% YoY yang tentunya berkontribusi pada peningkatan laba bersih Grup Perseroan.
“Meskipun tren penjualan otomotif sempat mengalami penurunan secara year to date, kami optimis tahun ini setidaknya Perseroan akan mampu mempertahankan pendapatan dibandingkan tahun lalu,” tutup Irianto.