Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Formula Harga Acuan Batu Bara Berubah, ADRO dan ITMG akan Diuntungkan

Analis menilai perubahan formula harga acuan batu bara akan berdampak positif ke hampir seluruh emiten batu bara seperti ADRO dan ITMG.
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian
Proses pemuatan batu bara ke tongkang di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (13/10/2021). Bloomberg/Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi mengubah formula pembentuk harga batu bara acuan atau HBA. Analis menilai perubahan formula pembentuk HBA ini akan berdampak positif kepada emiten-emiten tambang seperti ADRO dan ITMG.

Riset CGS-CIMB Sekuritas menyebutkan perubahan formula HBA akan berdampak positif bagi perusahaan batu bara seperti ADRO dan ITMG, karena formula baru tersebut memasukkan harga batu bara aktual yang dijual di Indonesia dan tidak memasukkan harga Newcastle. 

"Rumus HBA tidak akan lagi menggunakan referensi indeks batu bara dan akan menggunakan rata-rata tertimbang dari harga batu bara Indonesia yang sebenarnya diperdagangkan dari dua bulan sebelumnya," tulis CGS-CIMB Sekuritas, dikutip Senin (13/3/2023). 

CGS-CIMB Sekuritas melanjutkan, perubahan formula HBA positif bagi perusahaan batu bara, karena formula baru tidak memasukkan harga Newcastle, yang mengakibatkan ketidaksesuaian dengan harga realisasi penjualan. 

Akibat ketidaksesuaian ini, CGS-CIMB memperkirakan perusahaan batu bara harus membayar biaya royalti tambahan sebesar 2-3 persen dari pendapatannya karena hal tersebut.

Adapun menurut CGS-CIMB, hal ini akan menguntungkan hampir semua penambang batu bara seperti ADRO dan ITMG yang berada di bawah cakupan CGS-CIMB. Meski demikian, CGS-CIMB melihat PTBA tidak akan begitu terpengaruh oleh perubahan kebijakan ini karena persentase penjualan domestiknya yang lebih tinggi.

Kebijakan ini juga tidak akan berdampak bagi ADMR yang tolak ukurnya masih mengacu pada harga batu bara thermal. Head of Corporate Communications Adaro Febriati Nadira mengatakan harga batu bara tidak dapat diprediksi. 

Untuk itu, Adaro akan tetap fokus pada segala sesuatu yang dapat dikontrol Adaro, seperti kontrol operasional untuk memastikan pencapaian target perusahaan, seperti yang telah ditetapkan dan efisiensi biaya.

"Adaro akan memaksimalkan upaya untuk fokus terhadap keunggulan operasional bisnis inti, meningkatkan efisiensi serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis," kata Nadira kepada Bisnis, Kamis (9/3/2023).

Selain itu, lanjut Nadira, pihaknya akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasional, sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan dengan fokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper