Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian BUMN melalui Staf Khusus III Menteri BUMN Arya Sinulingga menceritakan sebelum Depo Terminal BBM (TBBM) Plumpang dipindahkan, Pertamina dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal membangun buffer zone dengan radius 50 meter dari posisi saat ini.
Dengan dibuatnya buffer zone tersebut, Pemprov DKI Jakarta mesti bernegosiasi dengan masyarakat yang tinggal di sana agar dapat memindahkan pemukimannya ke tempat yang lebih aman.
Menurutnya Depo TBBM Plumpang sudah berusia lebih dari 50 tahun, sehingga memang sudah waktunya dievaluasi. Dia juga menegaskan secara aset Pertamina tidak akan melepaskan tanah di wilayah Plumpang, Jakarta Utara tersebut.
"Depo TBBM ada rencana dipindah ke tanah Pelindo untuk Jabodetabek, butuh waktu 3 tahun bangunnya, tidak bisa instan, selama 3--4 tahun ini maka akan bikin buffer zone 50 meter. Kami minta Pemprov menyiapkan buffer zone ini, karena rakyat tidak boleh kehilangan nyawa, jangan karena pemukimam kehilangan nyawanya, ini yang utama, jangan karena pemukiman hilang nyawa," jelasnya di sela Ngopi BUMN, Rabu (15/3/2023).
Dia menegaskan mau tidak mau buffer zone harus dibuat, baru setelahnya Depo TBBM dipindahkan. Adapun, pasca pemindahan TBBM, aset tersebut dapat menjadi penyimpanan oli dan kebutuhan BBM lain. Pemerintah, Pertamina serta Pemprov DKI Jakarta lanjutnya, tengah mencoba mencari solusi komprehensif perkara Depo TBBM Plumpang tersebut.
"Area fungsinya bisa berubah jadi yang lain, buffer zone tetap dibutuhkan, karena tetap berbahaya, buffer zone bagian Pemprov DKI Jakarta, kami tidak bisa pindahkan orang. [Radius] 50 meter dari tembok sekarang, itulah kami minta Pemprov siapkan itu semua," urainya.
Baca Juga
Sebelumnya, kebakaran depo PT Pertamina (Persero) di Plumpang, Jakarta Utara membuat publik menyoroti dekatnya titik vital itu dengan permukiman warga. Bisnis menemukan bahwa depo Pertamina yang mepet dengan permukiman warga bukan hanya di Plumpang.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang terjadi pada pekan lalu, Jumat (3/3/2023). Berawal dari pipa bensin yang terbakar, api membesar hingga berkobar dan awan hitam tebal membumbung.
Peristiwa itu menelan korban jiwa 20 orang dan korban yang membutuhkan penanganan medis 19 orang. Sebanyak 256 orang harus mengungsi karena sejumlah titik permukiman terbakar.
Keberadaan permukiman di dekat Depo Pertamina menjadi sorotan, karena risiko kebakaran di terminal bahan bakar minyak (BBM) dapat turut merembet ke rumah-rumah warga. Padahal, mestinya terdapat jarak antara depo dengan perumahan warga.
Bisnis menelusuri sejumlah depo Pertamina di berbagai kota untuk melihat lokasi dan kedekatannya terhadap permukiman warga. Berdasarkan penelusuran dan pengukuran melalui platform Google Earth, terdapat sejumlah depo yang di salah satu sisinya berjarak kurang dari 50 meter terhadap permukiman warga, bahkan yang terdekat sekitar 16 meter.