Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kontraktor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) membukukan kenaikan pendapatan bersih menjadi US$1,55 miliar atau setara dengan Rp23,88 triliun sepanjang tahun 2022 (kurs jisdor Rp15.380). Adapun DOID mencatatkan laba bersih sebesar Rp453,21 Miliar, Naik 10.107 Persen.
Berdasarkan data laporan keuangan konsolidasi DOID, pendapatan emiten ini naik 70,65 persen menjadi US$1,55 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$910,54 juta.
Peningkatan pendapatan tersebut berasal dari jasa penyewaan alat berat oleh PT berau Coal sebesar 30 persen atau US$467,61 juta, PT Indonesia Pratama sebesar US$270,51 juta atau 17 persen dari total pendapatan. Kemudian PT Adaro Indonesia sebanyak 15 persen atau setara dengan US$225,61 juta dan BM Aliance Coal Operations Pty Ltd. sebesar US$159,85 juta atau 10 persen dari total pendapatan.
Seiring dengan pendapatan yang meningkat, beban pokok DOID juga membengkak 79,87 persen menjadi US$1,34 miliar atau setara dengan Rp20,60 trilun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar US$775,68 juta.
Alhasil, laba kotor DOID tercatat sebesar US$203,75 juta atau setara dengan Rp3,22 triliun. Sementara itu laba tahun berjalan tercatat sebesar US$28,63 juta atau setara dengan Rp453,21 miliar. Angka ini terpantau meningkat 10.107,13 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebesar US$280.546 atau setara Rp4,44 miliar.
Sementara itu, emiten tambang batu bara ini membukukan liabilitas sebesar US$1,31 miliar setara dengan Rp20,14 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar US$895,39 juta dan liabilitas jangka pendek sebesar US$419,46 juta.
Baca Juga
Kemudian, total ekuitas DOID tercatat sebesar US$256,22 juta atau setara dengan Rp4,05 triliun. Sehingga total aset DOID per 31 Desember 2022 sebesar US$1,57 miliar setara dengan Rp24,85 triliun. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat sebesar US$1,63 miliar.
Sebelumnya, emiten kontraktor tambang batu bara ini mulai melakukan ekspansi tahun ini dengan mendirikan anak usaha baru. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, DOID tercatat mendirikan anak usaha baru bernama PT Bukit Teknologi Digital (BTD) pada 10 Januari 2023.
Kepemilikan DOID pada BTD adalah 99,97 persen atau 3.711 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp3,71 miliar.