Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kontraktor tambang, PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) mencatatkan peningkatan volume produksi batu bara, serta aktivitas pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden (OB) removal di entitas usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), pada Januari 2023.
Volume produksi terus meningkat karena kontribusi yang lebih tinggi dari Australia dan kontrak dari PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) meningkat.
Pada Januari 2022, DOID mencatat kenaikan overburden 44,7 juta bcm pengupasan lapisan atau tumbuh 9,02 persen dibandingkan dengan Januari 2021 sebanyak 41 juta bcm. Sementara itu, produksi batu bara naik 39,29 persen secara tahunan dari 5,6 juta ton pada Januari 2021 menjadi 7,8 juta ton pada Januari 2022.
Adapun pada Desember 2022, overburden mencapai 43,3 juta bcm, dengan produksi batu bara berjumlah 7 juta ton.
Sementara itu, sepanjang 2022 DOID tercatat melakukan produksi 79,3 juta ton batu bara, dengan overburden mencapai 546,9 juta bcm.
"BUMA mencatat 44,7 juta bcm pengupasan lapisan penutup dan 7,8 juta ton batu bara pada Januari 2023, dengan nisbah kupas keseluruhan sebesar 5,8 kali. Ini mencerminkan peningkatan masing-masing 9 dan 40 persen YoY untuk pengupasan over burden dan volume batu bara," kata manajemen dalam keterangan resmi, Selasa (21/2/2023).
Baca Juga
Adapun untuk tahun ini, DOID menyampaikan akan tetap fokus memberikan keunggulan operasional pada kontrak yang ada, mengoptimalkan aset, mengurangi biaya, dan menjaga likuiditas.
Manajemen DOID memastikan DOID akan terus tumbuh dengan menjaga keketatan di sejumlah area, khususnya belanja modal, dan mengurangi ketergantungan pada batu bara thermal.
"Perseroan yakin pertumbuhan volume akan dipertahankan dengan capex yang ada," ucap manajemen.