Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Turun Tipis Sesi I, Saham GOTO dan BBCA Laris

IHSG berada di posisi 6.762,21 pada akhir sesi I, turun 0,05 persen atau 3,08 poin, tetapi saham BBCA dan GOTO naik.
IHSG berada di posisi 6.762,21 pada akhir sesi I, turun 0,05 persen atau 3,08 poin, tetapi saham BBCA dan GOTO naik. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG berada di posisi 6.762,21 pada akhir sesi I, turun 0,05 persen atau 3,08 poin, tetapi saham BBCA dan GOTO naik. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada sesi I perdagangan hari ini, Senin (13/3/2023). Namun, saham BBCA dan GOTO masih mampu menguat.

IHSG berada di posisi 6.762,21 pada akhir sesi I, turun 0,05 persen atau 3,08 poin. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.727,44-6.775,39.

Tercatat, 171 saham menguat, 354 saham melemah, dan 219 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau turun menjadi Rp9.405 triliun.

Saham GOTO dan BBCA mampu naik masing-masing 1,6 persen dan 1,48 persen, yang menjadi saham terlaris pagi ini. Di sisi lain, saham BBRI, BMRI, BBNI melemah.

Saham AMAN, CUAN, WSKT melesat masing-masing 24,78 persen, 24,41 persen, dan 17,39 persen. Adapun, saham TRON, FUTR, GZCO anjkok 6,99 persen, 6,99 persen, dan 6,86 persen.

Phintraco Sekuritas memperkirakan resistance IHSG akan berada pada 6.850, dengan support di 6.750. Menurut Phintraco Sekuritas, indeks-indeks Wall Street melanjutkan pelemahannya di Jumat (10/3/2023). 

Dengan demikian semua indeks utama Wall Street melemah lebih dari 4 persen sepanjang pekan lalu. Kekhawatiran dipicu oleh salah satu bank regional besar di AS dalam menemukan pembeli potensial. 

Hal tersebut memicu pelemahan signifikan pada saham-saham bank di Jumat (10/3/2023). Kondisi ini terjadi di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuan dalam FOMC Maret 2023.

"Sentimen negatif eksternal di atas akan menjadi pemberat utama IHSG di pekan ini. Terlebih pelaku pasar juga tengah mengantisipasi pelaksanaan RDG BI pada 15 dan 16 Maret 2023," tulis Phintraco Sekuritas. 

BI diperkirakan menaikan suku bunga acuan sebesar 50 bps, sejalan dengan ekspektasi pasar terhadap The Fed (22/3/2023). Realisasi U.S. Non Farm Payrolls ke 311 ribu di Februari 2023, jauh di atas perkiraan di 205 ribu. Hal ini memperkuat keyakinan agresivitas The Fed.

Kondisi di atas diperkirakan memicu pelemahan nilai tukar rupiah dan menekan saham-saham rate-sensitif untuk beberapa waktu kedepan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper