Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI: Penerbitan Obligasi dan Rights Issue Tembus Rp34 Triliun hingga Maret 2023

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi korporasi penerbitan efek bersifat utang dan sukuk, serta rights issue di BEI tembus Rp34 triliun hingga 10 maret 2023.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHS) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat aksi korporasi penerbitan efek bersifat utang dan sukuk, serta rights issue di BEI telah menghimpun dana senilai total Rp34 triliun hingga 10 Maret 2023.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sebanyak 10 perusahaan bersiap menerbitkan efek bersifat utang dan sukuk (EBUS). Terdapat 12 emisi pada pipeline pencatatan EBUS, yang akan diterbitkan oleh 10 perusahaan.

Nyoman merinci 10 perusahaan tersebut datang dari 8 sektor. Perusahaan-perusahaan tersebut yakni sebanyak 1 perusahaan dari sektor infrastruktur, 2 perusahaan dari sektor industrials, dan 1 perusahaan dari sektor basic materials.

Lalu 2 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals, satu perusahaan energi, tiga perusahaan finansial, satu perusahaan properti and real estate, dan satu perusahaan dari sektor belum ditentukan.

"Sedangkan hingga saat ini telah diterbitkan 18 emisi dari 17 penerbit efek bersifat utang dan sukuk, dengan dana yang dihimpun sebesar Rp21 triliun," ucap Nyoman.

Sementara itu, untuk rights isse per 10 Maret 2023 telah terdapat 14 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp13 triliun.

Menurutnya, saat ini masih terdapat 20 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan 8 perusahaan dari sektor finansial, 4 perusahaan consumer cyclicals, dan dua perusahaan energi.

Lalu dua perusahaan consumer non-cyclicals, masing-masing satu perusahaan dari sektor properti dan real estat, basic materials, transportation and logistics, dan technology. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper