Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GOTO PHK 600 Karyawan, Nasib Driver Ojol?

Karyawan yang terdampak PHK akan memperoleh dukungan dari GOTO selama masa transisi. 
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengemudi ojek online (ojol) menunjukan logo GoTo di Jakarta, Rabu (26/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menyampaikan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal, setelah beberapa waktu yang lalu menambah jumlah kursi komisaris dan direksinya. GOTO menegaskan hal ini tak berdampak terhadap mitra pengemudi atau driver ojol beserta layanannya. 

Corporate Secretary GOTO R.A. Koesoemohadiani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan GOTO telah mengumumkan pembaruan strategi untuk dapat membangun perusahaan yang berkelanjutan, menguntungkan, dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi jutaan orang. 

"Maka untuk mencapai tujuan tersebut GOTO terus menerus melakukan kajian secara menyeluruh untuk menentukan peningkatan yang dapat dilakukan di setiap kegiatan bisnis," ujar Diani, Jumat (10/3/2023). 

Berdasarkan kajian tersebut, lanjut dia, telah teridentifikasi sejumlah penyesuaian yang perlu dilakukan untuk memperkuat operasional GOTO. 

Penyesuaian yang dilakukan mencakup antara lain konsolidasi sejumlah bisnis dan tim di dalam ekosistem GOTO untuk menghadirkan organisasi yang lebih ramping, serta lebih siap untuk menanggapi permintaan pasar. 

Menurutnya, konsolidasi dan sentralisasi yang dilakukan untuk beberapa fungsi penunjang bisnis akan menjadi sumber daya bersama grup GOTO, diharapkan mampu menghadirkan layanan berkualitas tinggi di seluruh ekosistem GOTO, sekaligus menghindari adanya duplikasi fungsi dalam unit bisnis. 

Selain itu, peninjauan kembali prioritas dan akan mengurangi skala usaha atau menunda kegiatan bisnis, serta inisiatif yang bukan merupakan layanan inti, seperti mengurangi beberapa bagian dari layanan Mitra Tokopedia, serta memanfaatkan lebih banyak sistem teknologi dalam mempercepat eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error serta meningkatkan layanan. 

"GOTO juga berencana untuk menghadirkan perangkat teknologi baru untuk operasional, layanan serta pengelolaan data yang lebih lancar," tuturnya.

Langkah-langkah penyesuaian tersebut akan memengaruhi sekitar 600 posisi di seluruh ekosistem GOTO. Menurut Diani, karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan dari GOTO selama masa transisi. 

Dukungan yang diberikan akan lebih dari yang diwajibkan oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan mencakup dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan. 

Langkah penyesuaian ini tidak akan memengaruhi layanan yang diberikan GoTo kepada konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang.

Sebagaimana diketahui, sebelum melakukan PHK ini, GOTO baru saja menambah 3 kursi komisaris dan satu kursi direksi pada RUPSLB yang dilakukan di awal Maret ini. 

GOTO mengangkat Agus Martowardojo, Marjorie Lao, Patrick Sugito Walujo, dan Winato Kartono sebagai komisaris. Sementara itu, Kevin Aluwi mengundurkan diri dari jabatan komisaris.

Di sisi direksi, GOTO juga menambah satu kursi, dengan mengangkat Pablo Malay dan Nila Marita sebagai direksi. Sementara itu, Anthony Wijaya mengundurkan diri dari jabatan direksi GOTO.

Saham GOTO berakhir melemah 3,10 persen ke Rp125 pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (10/3/2023). Price to earning ratio (PER) GOTO berada di -5.46 kali dengan kapitalisasi pasar Rp148 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper