Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank mulai dari PT Bank Centra Asia Tbk. atau BCA (BBCA) hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (BBNI) terpantau mencatatkan kinerja laba yang moncer awal tahun ini. Saham di sektor perbankan pun mendapatkan peringkat overweight dari sejumlah riset.
Berdasarkan riset PT Ciptadana Sekuritas Asia, tercatat beberapa bank mulai dari BCA, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA), hingga PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih yang pesat pada Januari 2023.
Secara agregat bulanan, pendapatan untuk bank-bank itu tumbuh 20 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dan 24 persen secara bulanan (Month-on-Month/MoM) pada Januari 2023.
Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan mengatakan penggerak utama pendapatan bank-bank tersebut berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 13 persen yoy. Sementara, biaya operasional (operating expenses/opex) hanya tumbuh 3 persen yoy.
Laba operasi pra-provisi (PPOP) bank-bank tersebut kemudian tumbuh 13 persen yoy pada Januari 2023.
"Garis atas yang solid ditambah dengan kontrol opex yang baik telah menghasilkan rasio biaya terhadap pendapatan yang rendah," kata Erni dalam risetnya pada Selasa (7/3/2023).
Baca Juga
Ciptadana Sekuritas pun mempertahankan peringkat overweight di sektor perbankan dengan BBRI dan BBNI sebagai pilihan teratas.
Dia menambahkan BBRI sebagai pilihan bank teratas karena kami menyukai NIM (margin bunga bersih) bank yang tangguh dan kuat, pertumbuhan kredit dari kredit mikro, komersial, maupun subsidi pun baik.
Dalam riset Ciptadana Sekuritas, BBRI mencatatkan NIM 8 persen per Januari 2023, tumbuh 30 basis poin (bps) dibandingkan Januari 2022 sebesar 7,7 persen.
Harga saham BBRI sendiri ditutup menguat 1,04 persen dan terparkir di level Rp4.840 pada perdagangan Selasa (7/3/2023). Harga saham BBRI ditargetkan mencapai Rp6.100 dalam riset Ciptadana Sekuritas.
Sementara, harga saham BBNI menguat 1,14 persen dan terparkir di level Rp8.900 pada perdagangan Selasa (7/3/2023). Harga saham BBNI ditargetkan mencapai level Rp11.775 dalam riset Ciptadana Sekuritas.
Samuel Sekuritas dalam riset terbarunya juga melaporkan sejumlah bank mulai dari BBCA, BMRI, BBRI, BBNI, BBTN, BNGA, hingga PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) meraih pertumbuhan laba moncer awal tahun ini.
Tercatat, laba bersih bank-bank tersebut naik 19,4 persen yoy per Januari 2023. Gabungan laba bersih bank-bank itu pada Januari 2023 mencapai Rp15,6 triliun.
Capaian itu didorong oleh penurunan biaya provisi 19 persen yoy menjadi Rp5,2 triliun dan NII yang tumbuh positif 12,6 persen yoy. Bank-bank itu juga mencatatkan peningkatan NIM 25 bps secara bulanan dan 6 bps secara tahunan.
Kemudian, PPOP bank-bank itu naik 16,2 persen yoy menjadi Rp25,4 triliun.
"BBCA dan BBNI mencatat pertumbuhan PPOP tertinggi di antara empat bank jumbo," kata Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Jonathan Guyadi. PPOP BBCA tumbuh 52,2 persen yoy, sedangkan BBNI tumbuh 23,7 persen yoy.
Samuel Sekuritas pun menyematkan peringkat overweight di sektor perbankan. Sementara, BBNI dan BBRI menjadi pilihan utama.
"BBNI telah melakukan perombakan internal yang mengesankan dan harus berputar ke kualitas aset yang lebih baik ke depan," kata keduanya.
Sementara BBRI diperkirakan akan mencatatkan pertumbuhan pinjaman dua digit pada 2023. BBRI juga diperkirakan akan menghasilkan NIM yang lebih tinggi dengan beberapa tekanan pada biaya dana (cost of fund).
"Selain itu, BBRI memiliki struktur permodalan yang solid, dengan CAR [capital adequacy ratio] sebesar 23,3 persen pada Desember 2022," kata keduanya.
Samuel Sekuritas menargetkan harga BBRI di level Rp6.200, sementara BBNI di level Rp12.700.