Bisnis.com, JAKARTA – Dua calon emiten akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (8/3/2023), yaitu PT Saptausaha Gemilangindah Tbk. (SAGE) yang masuk dalam sektor properti dan real estate, serta emiten teknologi PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON).
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) menawarkan 750 juta saham biasa atau 25,42 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga perdana Rp 180 per saham. Alhasil, TRON akan mengantongi dana segar sebesar Rp135 miliar.
TRON masuk dalam sektor teknologi dan bergerak dalam penyediaan solusi sistem informasi berbasis telematika dan Internet of Things (IoT) untuk pengembangan smart city.
Chief Executive Officer Arah Investasi Mandiri, Hendra Martono Liem menjelaskan secara umum emiten sektor teknologi saat ini masih dalam fase bearish dalam chart mingguan. Kondisi ini juga akan mempengaruhi emiten-emiten yang baru saja melantai di Bursa.
“Saham-saham yang IPO di sektor ini akan kena dampaknya,” kata Hendra saat dihubungi Bisnis, Selasa (7/3/2023).
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan dalam prospektus awal, TRON kinerja keuangan per November 2022 terpantau mengalami peningkatan. TRON membukukan pendapatan sebesar Rp84 miliar atau naik 216,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp26,6 miliar.
Baca Juga
Sementara laba bersih tercatat meningkat 197,9 persen menjadi Rp13,4 miliar secara tahunan. Berdasarkan laporan keuangan tersebut potensi market cap berada di posisi Rp413 miliar hingga Rp649 miliar. P/S sebesar 4 kali hingga 6,3 kali sedangkan P/E sebesar 26,5 kali hingga 42,7 kali. Sementara itu, P/BV sebesar 2,5 kali hingga 2,88 kali.
Calon emiten lainnya yaitu PT Saptausaha Gemilangindah Tbk. (SAGE) yang menawarkan 1,61 miliar saham dengan harga Rp100 per saham. SAGE berpotensi meraih dana hasil IPO sebesar Rp161 miliar.
Tim Financial Expert Ajaib Sekuritas sebelumnya menjelaskan secara umum bahwa dalam jangka panjang, sektor properti dan real estate akan cemerlang. Meski dalam jangka pendek masih terlihat sideways, kondisi tersebut bahan pertimbangan jangka panjang.
“Sepanjang 2022 hingga saat ini masih sideways. manfaatkan momentum pelemahan untuk akumulasi, masih melihat potensi,” kata mereka beberapa waktu lalu.
Sementara itu, berdasarkan prospektus dan data keuangan per Agustus 2022, pendapatan SAGE tumbuh 820 persen menjadi Rp20,5 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,2 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan penjualan rumah hunian sebesar 30 unit dan pendapatan pengelolaan gedung.
Sementara itu, valuasi SAGE berdasarkan laporan keuangan yaitu potensi market cap sebesar Rp803 miliar hingga Rp1 triliun, P/S sebesar 18,1 kali hingga 22,7 kali, sedangkan P/E sebesar 58,6 kali hingga 73,3 kali. Sementara itu, P/BV sebesar 2,85 kali hingga 3,12 kali.