Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Melemah, Saham BBCA, BMRI, hingga UNTR Ikut Terkoreksi

IHSG dibuka melemah pada perdagangan hari ini (16/3/2023) dengan saham BBCA, BMRI dan UNTR yang kompak terkoreksi.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada pembukaan perdagangan hari ini dan bergerak ke zona merah, Kamis (16/3/2023). Adapun saham BBCA, BMRI dan UNTR ikut terkoreksi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka di posisi 6.628,13 dan anjlok ke posisi terendah 6.500,87 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 91 saham menguat, 193 saham melemah, dan 196 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau turun menjadi Rp9.208 triliun.

Saham SAGE terpantau anjlok 6,87 persen ke 122. Kemudian disusul ITIC dan DEWI yang turun masing-masing 6,58 persen dan 6,17 persen.

Dari jajaran big caps, saham BBRI melemah 1,06 persen, BMRI melemah 1 persen, BBCA turun 0,30 persen, dan UNTR turun 2,20 persen sesaat setelah pembukaan.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan pelemahan mayoritas indeks global, terutama indeks-indeks di Eropa pada perdagangan Rabu (15/3/2023) berpotensi menjadi sentimen negatif bagi IHSG di Kamis (16/3/2023).

"Dengan demikian, pelaku pasar perlu mewaspadai potensi pelemahan lanjutan IHSG dengan support level berikutnya di 6.585," kata Valdy, Kamis (16/3/2023).

Menurutnya, fokus pelaku pasar kepada hasil RDG BI di Kamis (16/3/2023) sore. Ekspektasi pasar terhadap kenaikan The Fed Rate sebesar 25 bps mendasari ekspektasi bahwa BI akan mengambil langkah serupa. Dipengaruhi hal ini, nilai tukar Rupiah cenderung tertahan di Rp15.360 per dolar AS dalam beberapa hari terakhir.

Masih dari dalam negeri, NPI tercatat surplus US$5,48 miliar di Februari 2023, naik dari US$3,88 miliar di Januari 2023. Hal ini Sejalan dengan penurunan nilai impor sebesar 4,32 persen yoy di Februari 2023.

Sementara itu, nilai ekspor tumbuh 4,51 persen yoy pada periode yang sama. Tren penurunan harga komoditas menjadi salah satu faktor pemicunya.

Top picks Phintraco Sekuritas hari ini meliputi ASLC, ANTM, MAPI, AKRA, BFIN, ESSA, DSNG, dan SIDO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper