Bisnis.com, JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) melakukan penambahan pada susunan Direksi dan Komisaris yang disetujui oleh RUPSLB pada Selasa (30/7/2024).
Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham menyetujui pengangkatan Thomson E Batubara sebagai Komisaris menggantikan Mochammad Yana Aditya. Pada jajaran direksi, pemegang saham menyetujui pengangkatan Wendy Jolanda Waas dan Sultan Satria.
Di sisi lain, Presiden Direktur Teknologi Karya Digital Nusa David Santoso mengatakan perseroan optimistis menatap prospek 2024 dengan fokus pada pengembangan lini bisnis B2B dan B2C.
“Termasuk kerjasama strategis di industri logistik pertambangan, sistem universal payment, dan teknologi solusi kendaraan basis EV. Perseroan juga berkomitmen mendukung pembangunan IKN dengan peta jalan transportasi cerdas dan solusi teknologi canggih,” jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/7/2024).
Sementara itu, pada 2023 TRON membukukan total pendapatan sebesar 187,5 miliar, meningkat 74,39% dari tahun sebelumnya sebesar Rp107,51 miliar. Peningkatan pendapatan pada 2023, berdampak positif terhadap laba komprehensif tahun berjalan Perseroan yang mengalami kenaikan sebesar 26,27% atau setara dengan Rp3,92 miliar, dari Rp14.91 miliar di tahun 2022 menjadi Rp18.83 miliar di tahun 2023.
Peningkatan juga terjadi pada total aset Perseroan sebesar 188,26% atau setara dengan Rp161,42 miliar, dari Rp85,74 miliar di tahun 2022 menjadi Rp 247,16 miliar di tahun 2023. Hal sama juga terjadi pada ekuitas Perusahaan yang mengalami peningkatan 237,92% atau setara dengan Rp148,68 miliar, dari Rp62,49 miliar di tahun 2022 menjadi Rp211,17 miliar di tahun 2023.
Baca Juga
Sebelumnya, PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk. (TRON) mengumumkan kolaborasi strategis dengan PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk meningkatkan sistem pengelolaan kawasan industri.
Kolaborasi ini meliputi implementasi berbagai solusi teknologi. Diantaranya adalah Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang membantu manajemen lalu lintas dan pengaturan arus kendaraan dari sisi infrastruktur jalan di kawasan KITB.
Lalu Command Center atau ruang kendali pengawasan untuk memantau seluruh kegiatan operasional KITB dalam satu platform terintegrasi dan terpusat.
Termasuk IoT Telematika dari TAM Fleet yakni sistem dan perangkat untuk monitoring pergerakan seluruh shuttle bus kawasan yang dapat memberikan keamanan dan keselamatan selama berkendara di Kawasan Industri Terpadu Batang.
-------------------
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.